Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yang Bisa Dikerjakan Sendiri Tak Perlu Dikit-Dikit Panggil Tukang

29 November 2024   22:40 Diperbarui: 29 November 2024   22:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cara memperbaiki keran yang bocor sendiri/sumber foto: Sumber: Bobvila.com 

Yang Bisa Dikerjakan Sendiri Tak Perlu Dikit-Dikit Panggil Tukang

Dikit-dikit panggil tukang bisa saja sudah merupakan kebiasaan. Namun tanpa disadari ternyata hal ini tidak hanya berdampak pada pengeluaran yang bertambah, tetapi juga menyebabkan kita menjadi ketergantungan dengan tukang. Sebab dikit-dikit kita panggil mereka.

Pada hal seharusnya kita tidak cepat-cepat memanggil tukang, tetapi kita mencoba dulu untuk membenahinya sendiri. Siapa tahu, kita bisa.

Sebab, kalau kita bisa mengerjakannya sendiri, kita bisa mendapatkan peluang untuk belajar ketrampilan yang sederhana yang mungkin dapat berguna bagi kehidupan kita.

Karena itu, mari kita menelaah secara lebih mendalam apa sebab kebiasaan dikit-dikit panggil tukang ini perlu dihindari dan bagaimana seharusnya kita melakukannya mulai dari sekarang.

Apa Sebab Kebiasaan Dikit-Dikit Panggil Tukang Perlu Kita Hindari?

1.   Adanya Pengeluaran Tak Terduga Bertambah

Panggil tukang untuk pekerjaan-pekerjaan kecil seperti memperbaiki keran, mengganti bola lampu yang putus, atau memperbaiki kunci pintu yang rusak, bisa merupakan solusi cepat.

Tetapi jika dihitung matang-matang, biaya yang dikeluarkan bertambah banyak. Bisa dibayangkan kalau hanya untuk memperbaiki kerusakan yang kecil, setiap bulan kamu harus memanggil tukang, misalnya  untuk perbaikan kecil-kecilan seperti mengganti bola lampu, membersihkan saluran air, atau memperbaiki kunci pintu yang macet.

Tarif jasa tukang biasanya dihitung berdasarkan jenis pekerjaan dan transportasi yang ia gunakan untuk tiba di rumah. Pada hal untuk perbaikan yang sederhana sebenarnya bisa dilakukan sendiri. Dengan itu bisa mengurangi biaya atau pengeluaran bulan ini. Dengan demikian dikit-dikit panggil tukang menjadi tidak efisien.

2.   Ketergantungan dengan Tukang / Tidak Mandiri

Dikit-dikit panggil tukang menyebabkan ketergantungan kita pada tukang. Sebab bahkan untuk hal- hal yang kecil saja bisa merugikan kamu dalam situasi yang mendesak.

Misalnya, jika pada suatu malam lampu di kamar padam karena soal pemakaian arus yang tinggi sehingga sekring putus. Setelah menghubungi tukang ternyata ia tidak bisa segera datang. Lalu, apa yang akan kamu lakukan? 

Di sini kita mesti berjuang untuk memasang sendiri, meski dengan penuh hati-hati dan dengan konsentrasi yang tinggi.

Kebiasaan yang selalu bergantung pada orang lain, dapat menyebabkan kamu kurang percaya diri untuk mencoba menyelesaikan masalah sendiri.

Dalam banyak persoalan, kemampuan seseorang untuk mengerjakan kerusakan-kerusakan yang kecil merupakan suatu keterampilan untuk bertahan hidup yang penting.

3.   Kesempatan untuk belajar menjadi terampil tidak bisa dilakukan

Pekerjaan sekecil apapun sebenarnya merupakan kesempatan bagi kita untuk belajar. Sebab saat ini banyak video tutorial hingga panduan langkah demi langkah dapat diperoleh dari Youtube. 

Kebiasaan memanggil tukang tanpa mencoba menyelesaikannya sendiri, bisa membuat kamu kehilangan momen untuk mengembangkan keterampilan baru. 

Pada hal seharusnya kita menjadikan kerusakan-kerusakan yang kecil itu sebagai kesempatan belajar untuk makin trampil, sehingga bila kelak ada kerusakan yang lebih besar, kita tidak panik tetapi semakin berani melakukannya sendiri.

Bagaimana seharusnya kita melakukannya mulai dari sekarang sebagai solusi yang tepat

Sebuah kebiasaan yang sudah lama dipraktekkan sangat sulit untuk dihindari. Namun seperti apa yang dikatakan Mother Teresa dari Calcuta,  'langkah-langkah kecil dapat menyebabkan adanya perubahan yang besar'.  Berikut ini kami kemukakan cara-cara untuk mulai mengurangi ketergantungan pada tukang:

1.   Pekerjaan yang bisa dikerjakan sendiri, tak perlu dikit-dikit panggil tukang

Jika ada keran air yang rusak, kita tak perlu cepat-cepat panggil tukang, tetapi baiklah kita coba mengerjakannya sendiri, siapa tahu kita bisa dan itu menjadi pengalaman yang sangat berarti.

Dengan demikian kalau kemudian terjadi lagi kerusakan yang sama, kita sudah ada pengalaman sebelumnya. Maka sekali lagi kalayu ada pekerjaan yang bisa dikerjakan sendiri, kita tidak perlu dikit-dikit panggil tukang.

2.   Perlu Menyediakan Peralatan kerja sendiri di rumah

Sebenarnya kamu bisa mengerjakan sendiri, tetapi mungkin karena kamu tidak punya peralatan yang memadai sesuai dengan benda yang rusak itu.

Maka langkah yang penting adalah menyiapkan peralatan kerja di rumah, seperti tang, gunting, obeng,  hamar, lem pipa, dan lain-lain, peralatan yang sederhana.

Dengan demikian kalau terjadi kerusakan seperti bola lampu yang putus dan perlu diganti, maka peralatan telah tersedia, tinggal kita mencoba mengerjakannya sendiri, tak perlu panggil tukang.

3.   Memanfaatkan alat teknologi yang tersedia

Pada era digital seperti sekarang ini, banyak hal yang bisa kita lakukan sendiri tanpa tukang atau ahlinya, kita cukup memiliki sebuah hand phone yang memiliki data elektronik, kita bisa mengakses banyak situs yang bisa membantu kita melalui berbagai tutorial.

Banyak video yang memberikan panduan langkah demi langkah dengan bahasa yang mudah dimengerti, seperti melalui platform Youtube, Facebook, instagram, tiktok dan lain-lain kita bisa belajar untuk semakin mandiri.

Pengalaman merupakan Guru yang terbaik

Seorang ibu rumah tangga, sebut saja Ibu Maria, awalnya selalu terbiasa memanggil tukang untuk pekerjaan kecil di rumah. Namun karena kerusakan hampir selalu terjadi setiap saat, ibu Maria sudah jenuh karena dia harus mengeluarkan uang untuk hal-hal sepele. Maka, ia memutuskan untuk belajar sendiri. 

Ketika keran di dapur rusak dan menyebabkan air meluap membasahi lantai terus menerus, ia mulai mencari tutorial di Youtube tentang cara memasang keran air yang benar. 

Dengan modal kunci inggris dan beberapa peralatan sederhana, akhirnya ibu Maria berhasil mengatasi masalah tersebut tanpa bantuan tukang.

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pengalaman tersebut bukan hanya menyebabkan ia lebih percaya diri, tetapi juga memotivasi dia untuk belajar lebih banyak. 

Maka sekarang, Ibu Maria sudah bisa mampu menangani perbaikan-perbaikan kecil di rumah seperti kunci pintu yang rusak, mengganti keran, mengganti bola lampu, dan bahkan pekerjaan yang lebih besar dari itu. Ibu Maria malah sudah bisa menawarkan jasanya kepada tetangga yang membutuhkan. 

Mulai sekarang, ia lebih menghemat biaya, merasa bangga sudah memiliki keterampilan baru. Apalagi sudah bisa membantu orang lain. 

Akhirnya, mari kita berusaha mempraktekkan hal-hal di atas untuk tidak dikit-dikit panggil tukang. Pada hal kerusakan yang kecil bisa ditanggulangi sendiri. 

Maka mari kita mulai dengan langkah-langkah kecil, yaitu mulai belajar memperbaiki kerusakan-kerusakan yang sederhana, menyediakan alat dasar untuk bekerja, dan memperhatikan tutorial sederhana dari Youtube. 

Dengan demikian, setiap orang mencoba menyelesaikan setiap persoalan sebelum dikit-dikit tukang. Maka sekali lagi, mari kita mulai belajar demi kemandian. Apa yang bisa dikerjakan sendiri, tak perlu dikit-dikit panggil tukang.

Terimakasih kepada Kompasiana yang telah memilih topik pilihan ini untuk dibahas bersama. Semoga bahasan sederhana di atas dapat bermanfaat juga bagi yang lain.

Atambua, 29.11.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun