Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Evaluasi Kinerja Organisasi pada Akhir Tahun

14 November 2024   22:14 Diperbarui: 14 November 2024   22:25 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deken Malaka dan Ketua DPD Malaka memimpin evaluasi (dok.pribadi)

Lima,  mengetahui sejauhmana adanya keterkaitan antara kegiatan-kegiatan yang sudah terlaksana dengan tujuan yang telah digariskan sebelumnya.

Nah, berdasarkan kelima tujuan evaluasi itu, dalam melakukan evaluasi kinerja organisasi atau lembaga pada akhir tahun, ada enam indikator yang harus diperhatikan bersama, yaitu:

Pertama, Efektivitas yaitu sejauhmana hasil yang diinginkan sesuai tujuan itu telah tercapai atau tidak?

Kedua, Kecukupan, yaitu seberapa jauh hasil yang telah tercapai dapat memecahkan persoalan atau masalah yang terjadi?

Ketiga, Pemerataan, yaitu apakah biaya dan manfaat yang didistribusikan itu merata kepada semua staf yang berbeda dalam organisasi atau lembaga tersebut?

Keempat, Responsibilitas, yaitu apakah hasil kebijakan yang diambil di dalam lembaga atau organisasi itu memuat preferensi atau nilai kelompok dan dapat memuaskan semua staf?

Kelima, Ketepatan yaitu apakah hasil yang dicapai selama setahun oleh organisasi atau lembaga itu sungguh-sungguh bermanfaat?

Keenam, Keterkaitan, yaitu  sejauhmana evaluasi pada akhir tahun itu membutuhkan hasil dari monitoring dan digunakan sebagai kontribusi terhadap program kerja lembaga atau organisasi itu?

Bagaimana Melakukan Evaluasi Kinerja Organisasi

Menjelang akhir tahun setiap organisasi atau lembaga menyelenggarakan evaluasi dan sekaligus melakukan perencanaan untuk tahun berikutnya. 

Tak terkecuali lembaga-lembaga pastoral atau gerejani, seperti yang dilakukan oleh pihak Keuskupan Atambua sebagai lembaga gereja yang membawahi empat dekanat dan 67 paroki atau wilayah teritorial.

Evaluasi itu dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan mulai dari tingkat dasar atau yang dikenal dengan komunitas basis pastoral, lalu paroki, dekanat, dan tingkat keuskupan sebagai yang tertinggi.

Semangat dasar dari evaluasi dan perencanaan itu adalah bahwa setiap program pastoral harus direncanakan secara baik, dilaksanakan secara konsekuen dalam semangat sinodalitas, lalu dipantau dan dievaluasi secara lebih terintegrasi, komprehensif dan berkelanjutan  dalam suatu evaluasi yang bersifat kualitatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun