Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hujan Sudah Turun, Apa yang Harus Kita Siapkan dan Lakukan?

7 November 2024   16:38 Diperbarui: 8 November 2024   08:32 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Sudah Turun, Apa Yang Harus Kita Siapkan dan Lakukan dan Lakukan?

Kalau berbicara tentang hujan turun, yang paling merasa was-was dan cemas adalah para Petani. Terutama para petani di Pulau Timor. Mengapa? Karena di Timor hanya ada satu musim tanam, sehingga biasanya sesudah menuai atau memanen hasil di kebun, pada akhir bulan April, Mei hingga Juni. Sesudah itu memasuki musim panas atau kemarau hingga akhir Oktober atau awal November baru datang hujan lagi.

Selama musim panas, ladang atau kebun ditinggalkan begitu saja karena kekeringan. Secara umum, tidak ada air sehingga dibiarkan begitu saja. Hanya ada satu dua lokasi kebun yang letaknya dekat sumber mata air yang bisa tetap dipertahankan. Biasanya dilengkapi dengan pondok sekedar untuk berteduh bila datang ke kebun.

Sementara kebanyakan ladang ditinggalkan sampai puncak musim panas atau kemarau baru disiapkan untuk musim berikutnya. Di Timor, puncak musim kemarau itu terjadi pada akhir September atau awal Oktober.

Untuk memastikan bahwa sudah memasuki puncak kemarau biasanya ditandai dengan pembuatan ladang baru dengan sistem Tebas Bakar.

Maka, para Petani Timor umumnya cemas kalau-kalau hujan sudah turun, sementara kebun atau ladang mereka belum siap. Dalam arti hasil tebasan belukar atau bekas kebunnya yang ditinggalkan beberapa tahun silam, kini sudah bisa ditebas dan belum dibakar.

Itulah sebabnya kecemasan dan perasaan was-was para petani.

Menggugat Kebiasaan para Petani Tradisional Timor

Dari kisah di atas, dapat dipastikan bahwa para Petani Tradisional Timor hanya mengandalkan dua musim yaitu Musim Hujan yang biasanya mulai akhir Oktober atau awal November; dan Musim Kemarau yang biasanya dimulai pada akhir April atau awal Mei.

Jadi bulan-bulan seperti Juni, Juli, Agustus, dan September, umumnya Petani Lahan Kering di Timor berhenti bekerja karena ketiadaan air pada musim kemarau.

Apa yang dilakukan para Petani tradisional Timor pada bulan Juni hingga September? Pada bulan-bulan ini umumnya para Petani tradisional Timor pergi ke kota atau kampung lain di sekitarnya untuk mencari pekerjaan.

Namun karena keterbatasan sumber daya manusia, maka pekerjaan yang mereka cari adalah seputar pertanian pula. Biasanya mereka membersihkan kebun orang lain, membuat pagar, balik tanah secara tradisional, atau kalau ada kemampuan lain mereka bisa menjadi kuli bangunan di kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun