Pagi itu Ibu Mada (42 tahun) mengantarkan puterinya Agata (5 tahun) ke PAUD. Di tengah jalan ibu dan anak itu bertemu dengan bapak Agus (60 tahun). Kebetulan sekali bapak Agus adalah salah satu tokoh masyarakat yang ada di kampung mereka.
Ketika Agata menyalami Opa Agus, Opa Agus merogoh sakunya dan mengeluar selembar uang Rp 10.000, lalu memberikannya kepada Agata, puteri Ibu Mada. Agata senang sekali mendapatkan uang sepuluh ribu itu dari opanya.
Setelah menerima uang tersebut dari opa Agus, Agata segera berlari kepada ibunya tanpa mengucapkan "Terima kasih" kepada Opa Agus.Â
Lalu Ibu Mada berkata kepada puterinya Agata, "Ayo...bilang apa kepada Opa Agus!"
Maka dari mulut Agata keluarlah kata "Terima kasih, Opa Agus!"
***
Itulah sebuah pengalaman kecil, bagaimana mengajarkan anak sejak dini mengucapkan "terima kasih" kepada orang yang telah memberikan sesuatu kepadanya pada saat yang tepat.
Dari pengalaman kecil ini kita dapat melakukan suatu analisa sederhana sebagai berikut:
Ketika puteri Agata menerima uang sepuluh ribu rupiah dari Opa Agus, ia tidak spontan mengucapkan 'terima kasih' kepada Opa Agus, tetapi berlari kepada ibunya.Â
Lantas ibu Mada yang bertanya kepada Agata puterinya itu "Ayo...bilang apa kepada Opa Agus!"
Dan Agata pun mengucapkan "terima kasih, Opa Agus!"