Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sepenisasi, Pohon dan Bunga yang Bakal Jadi Primadona di Timor

14 Oktober 2024   10:47 Diperbarui: 14 Oktober 2024   17:18 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sepenisasi /Anton Bele, PosKupang

Mudah-mudahan di seluruh kota di pulau Timor mulai dikembangkan tanaman sepe. Sebab selain bunganya yang indah, tetapi daunnya yang hijau sepanjang tahun dapat menjadi pilihan alternatif untuk penghijauan kota.

Ilustrasi Sepenisasi /Anton Bele, PosKupang
Ilustrasi Sepenisasi /Anton Bele, PosKupang

***

Bunga yang Unik dan Khas

"Kalau orang Jepang bangga dengan bunga "Sakura", dan orang Belanda dengan bunga ' Tulip', mengapa kita di pulau Timor khususnya Kota Kupang tidak boleh bangga dengan Sepe?" Demikian ajak Anton Bele kepada pembaca Pos Kupang pada 22/11/2016.

Pohon buah-buahan tetap ditanam seperti sukun, mangga, nangka. Itu berbuah dan kita makan. Sedangkan Sepe kita tanam untuk dinikmati bunganya yang indah dan daunnya yang hijau sehingga sedap dipandang mata. 

Sebab, manusia bukan hidup hanya dari makan, tetapi juga dari memandang dan menikmati, termasuk melihat indahnya bunga Sepe. 

"Mulut makan, mata lihat, Sukun untuk perut, Sepe untuk mata!" Demikianlah dalam hidup ini kita saling melengkapi. 

***

Sepenisasi dan Wisata Alam Timor

Sepenisasi artinya proses menjadikan sepe sebagai tanaman atau bunga primadona di suatu wilayah. Dalam hal ini kita mau supaya tanaman atau bunga Sepe menjadi bunga primadona di Kota Kupang, Soe, Kefamenanu, Atambua, dan Betun, sebagai bunga yang indah pada bulan November atau Desember atau Bunga Natal sebagai bunga khas orang Timor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun