"Hidup adalah kesempatan berharga. Gunakanlah waktu yang kamu miliki dengan bijaksana dan raihlah impian-impianmu."
Kata-kata bijak bestari di atas cocok untuk dialamatkan kepada Tokoh Belu No.1 saat ini yaitu dr. Agustinus Taolin, Bupati Kabupaten Belu periode 2021-2026. Â Menurut berita beliau akan ikut lagi berkontestasi pada Pilkada Serentak 2024 dengan tagline "AT-AK Satu Hati Tuntaskan!"
Namun itu tidak akan kita bahas di sini.Â
Ada satu hal lain yang menurut hemat saya lebih menarik untuk dibahas di sini, yaitu kehadirannya sebagai Tokoh Katolik Kabupaten Belu yang mengikuti Misa Agung dipimpin oleh Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno Jakarta, 05/09/2024.
Kehadiran dr. Agustinus Taolin dan Ibu Dra. Frenny Sumantri Taolin di antara 90.000 umat Katolik yang ikut mengelu-elukan Paus Fransiskus dan menghadiri Misa Agung dipimpin oleh Paus Fransiskus sendiri di GBK merupakan pengalaman langka.
Tidak semua umat Katolik mendapatkan kesempatan istimewa seperti ini untuk mengikuti Misa Agung yang dipimpin oleh Paus. Apalagi berada di antara puluhan ribu umat Katolik.
Dokter Agus -demikian biasa disapa- dan Bunda Frenny mewakili umat Katolik Keuskupan Atambua, khususnya dari Kabupaten Belu. Terlihat di tengah-tengah kerumunan umat yang mengikuti Misa di GBK sore hingga malam itu, dr. Agustinus Taolin dan Ibu Frenny sangat khusuk mengikuti setiap tata urutan Misa dengan setia.
Bahkan dalam video pendek yang diuploadnya, dr. Agus berjanji akan mendoakan seluruh rakyat dan pembangunan Kabupaten Belu dalam intensinya bersama Paus Fransiskus.
3 (Tiga) Alasan yang Menjadi Motivasi Dokter Agus Mengikuti Misa Agung di GBK
Penulis mencoba bertanya kepada dokter Agus tentang motivasinya mengikuti Misa Agung Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno Jakarta bersama umat Katolik seluruh Indonesia. Dari perbincangan penulis bersama dokter Agus Taolin itu setidaknya 3 (tiga) alasan ini yang memotivasi beliau untuk menghadiri Misa Akbar di GBK Jakarta, yaitu:
Pertama, Terdorong oleh Panggilan Sebagai Umat Katolik
Dokter Agus Taolin merasa terdorong oleh panggilan nurani dan imannya sebagai umat Katolik untuk menghadiri Misa Agung yang dipimpin oleh Paus Fransiskus. Sebagai umat Katolik yang aktif, dokter Agus dan Ibu Frenny hendak mengungkapkan imannya dengan berjuang mengikuti Misa suci di GBK Senayan Jakarta bersama dengan sesama umat Katolik.