Kaum perempuan umumnya memiliki rasa solidaritas yang tinggi di antara mereka. Sebab mereka memiliki sejumlah pengalaman yang sama karena diabaikan, sering dicemooh, dan lain-lain. Karena itu, apabila ada calon perempuan yang berani tampil, mereka sudah pasti akan mendukung srikandi mereka. Maka dapat dikatakan bahwa pemilih perempuan cenderung untuk memilih di antara mereka.
Ketiga, Calon Perempuan biasanya lebih teliti sampai hal-hal kecil
Karena pengalaman mereka mengurus banyak hal, maka perempuan -termasuk calon bupati- biasanya mereka akan lebih teliti dan cermat memperhatikan semua urusan, sampai pada hal-hal yang kecil sekalipun. Hal itu berbeda dengan laki-laki yang umumnya hanya fokus pada hal-hal yang lebih besar.
Karena itulah banyak kali perempuan didahulukan bukan karena mereka lemah, tetapi karena mereka memiliki insting sebagai pemimpin yang totalitas.
Keempat, Pemimpin Perempuan (kadang) lebih tegas dari laki-laki
Banyak pemimpin perempuan dalam sejarah membuktikan bahwa pemimpin perempuan lebih tegas dari laki-laki. Sebagai contoh Corazon Corry Aquino (Filipina), Margareth Thatcher (Inggris), Megawati Soekarnoputri (Indonesia), Â dan lain-lain. Â Karena itulah maka banyak calon perempuan bukan hanya dipilih oleh kaum mereka sendiri tetapi lebih disukai dan dipilih karena tegas.
Kesimpulan
Nah, terhadap calon Bupati Perempuan dari Kabupaten Timor Tengah Utara yaitu Ibu Kristiana Muki yang telah memiliki sejumlah pengalaman sebagai inspirasi ikut dalam konstelasi politik baik Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Bupati.Â
Sebagai istri Bupati dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten TTU selama 10 tahun, Kristina menjadi pendamping bagi suaminya yang adalah Bupati TTU, beliau pasti belajar banyak hal. Karena itu ketika saatnya tiba ia menjadi pemimpin, hal-hal positif dan baik yang telah dilakukan oleh Bupati Raymundus Sau Fernandez  tentu akan ia lanjutkan.
Namun sekiranya ada celah-celah kecil yang belum dilakukan atau secara negatif dipraktekkan, ketika tiba saatnya, beliau pasti meminimalisir hal-hal negatif dan menggantinya dengan terobosan-terobosan baru.Â
Meskipun tentu saja perlu diwaspadai  juga kekurangan-kekurangan pribadi yang patut dipertimbangkan. Tetapi yakinlah bahwa kolaborasi antara yang tua dan muda akan saling melengkapi sebagai pemimpin yang berkualitas.
Itulah sebabnya, ia bersama calon wakilnya menggunakan tagline: "Membangun TTU Lebih Baik".
Atas dasar pemikiran-pemikiran di atas, maka tidaklah berlebihan apabila calon perempuan dalam Pilkada Serentak Timor Tengah Utara 2024 tidak boleh dianggap enteng, melainkan harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh oleh Pasangan Calon lainnya yang adalah Paslon Laki-laki.
Siapa tahu Bupati TTU Periode 2024-2029 adalah seorang Perempuan? Semuanya masih misteri. Tetapi siapa yang berjuang bersama Tuhan, pasti tidak ada yang mustahil!