BERBICARA tentang Pasar Tradisional tidak akan habis-habisnya, karena justru kehadiran pasar tradisionallah yang memberi kehidupan kepada masyarakat, baik sebagai penjual atau pedagang maupun sebagai pelanggan atau pembeli.
Hal tersebut senada dengan definisi pasar yang dikemukakan Pitter Kotler, seorang Konsultan dan Profesor Pemasaran dari Amerika Serikat bahwa Pasar adalah tempat fisik di mana pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa (2002).
Mengenal Halilulik
Kali ini penulis akan memperkenalkan sebuah pasar tradisional yang sering disebut juga 'pasar tumpah' yang ada di Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu yaitu Pasar Halilulik.
Disebut Pasar Halilulik karena berlokasi di Halilulik, ibukota Kerajaan Naitimu pada zaman kerajaan dulu. Kini Kota kecil Halilulik yang telah terkenal pada zaman kolonial Belanda karena menjadi pusat Gereja Katolik setempat, dan sekaligus tempat kedudukan pimpinan Gereja  kala itu, sedang mempercantik diri dengan berbagai pembangunan.
Selain itu, Halilulik sebagai salah satu wilayah teritorial Desa Naitimu merupakan satu-satunya tempat perolehan kebutuhan masyarakat, karena Halilulik sebagai 'kota lama'.
Waktu Pembukaan Pasar
Namanya juga pasar tradisional. Sebagai pasar tradisional yang beroperasi sekali seminggu pada hari Kamis, pasar Halilulik menyimpan banyak cerita.
Pasar sekali sepekan pada hari Kamis itu juga menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat di beberapa wilayah seperti Tasifeto Barat, Nanaet Dubesi, Raimanuk dan Biboki Utara untuk menjadi tempat berbelanja atau membeli kebutuhan hidup.
Para pedagangnya datang dari berbagai tempat. Sejak hari Rabu Sore hingga malam, para pedagang sudah membuka dan menyiapkan barang-barang jualannya. Karena itu meskipun penerangannya remang-remang, sore hari hingga malam sudah terjadi transaksi bisnis di tempat pasar itu.
Waktu pembukaan pasar pun tidak pasti. Para pedagang sudah siap-siap sejak malam. Lalu pada pagi hari sejak subuh, para pembeli sudah memadati arena pasar. Karena lokasi pasar sangat dekat dengan jalan umum atau jalan negara, maka sering terjadi kemacetan di jalan raya akibat adanya pasar tumpah.Â
Banyak penjual menjajakan barang jualannya hingga ke pinggir jalan sehingga sering menghambat lalulintas jalan raya. Â Praktis pasar sudah mulai dibuka pada jam 6 pagi hingga pkl. 12.00 siang.