Dibandingkan ke Jakarta dengan jarak yang begitu jauh, maka umat Katolik yang ada di Indonesia, khususnya Timor Barat memilih untuk bertemu dan menghadiri Misa agung Paus Fransiskus di Tasi Tolu, Timor Leste karena jarak yang begitu dekat, kira-kira memakan waktu hanya 3 jam dari Motaain, Indonesia ke Tasi Tolu.
Ketiga, Tiket ke Timor Leste lebih murah
Selain jarak yang dekat, bila dibandingkan dengan Jakarta, umat Katolik yang ada di Timor yang merupakan umat mayoritas beragama Katolik memilih tiket yang paling murah yaitu hanya dengan membayar 15 dolar.Â
Keempat, Hanya dengan perjalanan darat
Tiket yang murah karena hanya dengan perjalanan darat. Perjalanan darat dari perbatasan Indonesia ke tempat Misa Agung bersama Paus Fransiskus di Tasin Tolu, Timor Leste hanya memakan waktu tidak lebih dari tiga jam. Secara ekonomis lebih hemat daripada harus ke Jakarta.
Kelima, Kesempatan berkunjung ke Luar Negeri
Dan alasan yang paling menarik adalah memanfaatkan kunjungan Paus Fransiskus sebagai kesempatan untuk berkunjung ke luar negeri. Karena itu banyak orang mengurus passpor dengan maksud bisa pergi ke luar negeri. Katanya, kalau bukan sekarang, kapan lagi bisa ke Timor Leste.
Koordinasi ke Timor Leste
947 umat telah mendaftarkan diri dan melengkapi administrasi keberangkatan sebagai peziarah dalam rangka kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste tanggal 9-11 September 2024. Â Hal itu telah dikoordinasikan dengan baik oleh sebuah Panitia kolaborasi Gereja dan Pemerintah NTT untuk memberangkatkan para peziarah tersebut.
Menurut Vikaris Jendral Keuskupan Atambua, Pastor Vincentius Wun, SVD yang telah melakukan koordinasi baik dengan Pemerintah dan Gereja Timor Leste maupun dengan Pemda NTT, para peziarah ke Timor Leste akan mendapatkan perlakuan khusus di Perbatasan.Â
Pintu Portal Perbatasan PLBN Motaain akan dibuka bagi rombongan peziarah untuk masuk ke Timor Leste pada Senin, 9 September pukul 08.00 s.d.12.00. Sedangkan pelayanan kepulangan dari  Timor Leste mulai tanggal 10 September pkl. 18.00 s.d.24.00, dan pada tanggal 11 September pkl.06.00 s.d.18.00.
Nilai Apa yang Dapat Dipetik dari Perhelatan ini?
Moment kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste dan kehadiran 947 peziarah dari NTT khususnya Timor Barat, dapat menjadi kesempatan emas untuk lebih mempererat lagi persaudaraan di antara umat dari kedua negara.Â
Selain itu, moment kunjungan Paus Fransiskus dan kehadiran umat Katolik dari Indonesia khususnya NTT dan Timor Barat akan semakin memperbaiki relasi keluarga-keluarga yang sempat terputus akibat konflik tahun 1999.
Catatan bagi para Peziarah
Mengingat perubahan cuaca atau cuaca ekstrem saat ini termasuk di Timor Leste dimohon para peziarah menyiapkan bekal secukupnya, air minum yang banyak supaya tidak dehidrasi, membawa payung atau topi, serta obat-obatan secukupnya. Â
Dan yang terpenting dari yang penting adalah gunakanlah kesempatan kunjungan Paus Fransiskus khususnya Misa Agung sebagai kesempatan untuk menimbah rahmat dan berkat dari Tuhan. Mendoakan kerja sama ketiga negara RI, Timor Leste, dan Takhta Suci Vatikan.