Kata 'Semangat' sama dengan spirit atau roh atau jiwa. Menurut KBBI, kata 'semangat' mempunyai 6 (enam) pengertian. Diantaranya, 1)  roh kehidupan yang menjiwai segala makhluk, baik hidup maupun mati; 2) kekuatan (kegembiraan, gairah) batin, keadaan atau suasana batin;  3) nafsu (kemauan, gairah) untuk bekerja, berjuang.Â
Sedangkan Hariyanti dalam  Hasibuan (2009), mengartikan semangat adalah perasaan yang sangat kuat yang dialami oleh setiap orang, yang dapat dilihat sebagai bagian fundamental dari suatu kegiatan sehingga sesuatu dapat ditujukan kepada pengarahan potensi yang menimbulkan, menghidupkan, menumbuhkan tingkat keinginan yang tinggi.
Supaya seseorang bisa berkembang, membutuhkan roh atau spirit yang berasal dari dalam diri orang tersebut sehingga seolah-olah membakar semangatnya untuk pantang mundur mengusahakan perkembangan ke arah yang lebih baik.
Tanpa semangat itu, perubahan tidak akan terjadi.Â
Ketiga, adanya komitmen yang tetap untuk bertahan
Menurut Adolf Heuken, komitmen itu sesuatu yang bertahan lama, karena terjadi berdasarkan suatu janji. Setiap komitmen merupakan tindakan harapan ( juga iman dan cinta kasih).
Hal ini sesuai dengan pengertian komitmen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang berarti perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu, kontrak. Komitmen juga berarti tanggungjawab.
Jadi benarlah bahwa supaya seseorang itu bisa berkembang di dalam hidup, ia mesti memiliki komitmen yang tetap  di dalam dirinya. Demikian pun suatu wilayah entah kota entah desa hanya bisa berkembang kalau ada komitmen yang tetap di antara seluruh masyarakat dan para pemimpinnya untuk maju atau berkembang.
Bagaimana mewujudnyatakan ketiga hal ini dalam kehidupan?
Masalah keinginan, semangat dan komitmen bukan terutama mengenai bagaimana mengadakan, tetapi bagaimana menepatinya dalam hidup. Banyak orang ternyata mengalami kesulitan untuk memegang janji dan menepati komitmennya.Â
Ketiga hal di atas menjadi kunci agar kita bisa maju dalam apa yang kita kerjakan di dalam hidup.Â
Sering kali yang menjadi masalah adalah rasa percaya diri, baik yang berlebihan, maupun sebaliknya karena kurang percaya diri.Â
Rasa percaya diri yang terlalu besar membuat orang menjadi sombong dan tidak mau belajar lagi. Sementara itu, orang yang tidak percaya diri, bisa menimbulkan rasa rendah diri dan mengakibatkan tidak bisa belajar untuk maju.