Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Tips untuk Menarik Minat Umat Mengikuti Kegiatan Rohani

8 Juli 2024   09:57 Diperbarui: 8 Juli 2024   10:00 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temu Akbar IKKAT VI/Dok. pribadi

MENARIK. Itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan pribadiku ketika menghadiri sebuah perhelatan akbar namanya TEMU AKBAR KATEKIS Se-Keuskupan Atambua. Dikatakan akbar karena menghadirkan hampir seribu orang tenaga pemberdayaan umat yang secara gerejawi disebut KATEKIS atau Guru Agama Katolik.

Pengantar

Kegiatan temu akbar yang berlangsung selama tiga hari  mulai Jumat (5/7/2024) sampai Minggu (7/7/2024) di Betun, ibukota Kabupaten Malaka, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Temu akbar Ikatan Katekis Keuskupan Atambua atau IKKAT terjadi setahun sekali. Biasanya memilih waktu libur agar semua anggotanya bisa hadir. Tahun ini merupakan temu akbar yang VI ( keenam). 

Pertemuan para tenaga pemberdayaan umat ini menghadirkan Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku dan Sekretaris Eksekutif Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), RD. Fransiskus Emanuel de Santo.

Selain itu hadir juga tiga Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten yaitu Kabupaten TTU; Kabupaten Malaka; dan Kabupaten Belu membagikan pengalaman imannya tentang bagaimana membangun kerja sama yang baik dengan para Katekis selama ini.

4 Tips untuk berhasil bersama Umat

Pada saat menyampaikan materinya yang bertajuk "Katekis dan Semangat Pelayanan Pastoral", Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku menyampaikan bahwa menjadi pelayan umat bukanlah sesuatu yang kebetulan tetapi merupakan panggilan yang harus dijawab dengan kesabaran dan kesetiaan.

Meskipun itu kadang terasa berat karena tantangan yang datang dan pergi silih berganti, namun Tuhan yang setia itu tidak pernah meninggalkan Hamba-Nya seorang diri dan hidup dalam kesusahan. Sebab kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Sementara hari-hari lainnya juga dipenuhi dengan sukacita dan kegembiraan.

Menurut para "Penyuluh" Agama Katolik ini, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam pemberdayaan umat dewasa ini adalah sulitnya mengumpulkan umat untuk mengikuti pembinaan kerohanian seperti Katekese Umat dan Berdoa Rosario. 

Menghadapi aneka persoalan dan tantangan dalam pemberdayaan umat, dosen Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang itu mengemukakan 4 (empat) tips yang bisa dipraktekkan dalam rangka pemberdayaan umat. 

Adapun keempat tips itu dapat disebutkan dan diuraikan sebagai berikut:

Pertama, Seorang Pelayan Pastoral mesti menyiapkan diri dengan baik

Persiapan diri itu sesuatu yang mutlak penting. Tanpa persiapan yang baik, seorang pendamping hanya akan menjadi 'bulan-bulanan' umat sehingga pada akhirnya tidak menaruh simpati padanya.

Kehilangan simpati umat merupakan momok bagi seorang pendamping. Karena itu persiapan diri sangat penting.

Apa saja persiapan diri itu? Persiapan diri sebelum terjun ke tengah umat untuk menemui umat, maka perlu mengetahui alasan mengapa kegiatan itu harus dilakukan; siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut atau ditemui; berapa jumlah mereka;  di mana pertemuan itu akan terjadi; kapan kegiatan akan terlaksana, dan bagaimana hal itu dilaksanakan?

Persiapan diri berupa persiapan fisik dan persiapan mental.  Seorang pendamping umat yang tidak memnyiapkan diri dengan baik tentu akan mengecewakan umat yang dihadapi. Demikian pun apabila ia tidak mempersiapkan diri menghadapi umat, ia juga bakal kecewa. Maka pentingnya persiapan diri agar tidak saling mengecewakan.

Kedua, Seorang pelayanan pastoral mesti mempersiapkan bahan atau materi pendampingan dengan baik.

Materi pendampingan itu merupakan salah satu faktor yang menentukan, termasuk dapat menarik minat para peserta. Materi pendampingan yang telah dipersiapkan dengan baik, termasuk metode membawakannya yang menarik akan menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.

Karena itu seorang pendamping tidak boleh menganggap remeh persiapan bahan atau materi dampingan. Sebagai seorang yang profesional, bahan pendampingan sudah mesti dikuasai dengan baik.

Akan lebih baik lagi apabila materi pendampingan juga disiapkan dalam bentuk power point yang menarik. Sebelum dibawakan baiklah kalau dibaca berulang-ulang agar diresapi. Kalau memerlukan alat bantu seperti audio, dan lain-lain dapat disapkan sebelum kegiatan dimulai.

Ketiga, Terapkan 3 S dalam pendampingan atau pelayanan: Sapa, Salam dan Senyum

Tiga hal ini merupakan kunci untuk berhasilnya kegiatan pendampingan bersama umat. Setiap orang yang datang mengikuti kegiatan hendaknya disapa dengan ramah, menanyakan namanya dengan cermat dan santun. Memberi salam terlebih dahulu sebelum peserta sendiri mengucapkan salam kepadamu. Dan jangan lupa melemparkan senyum penuh simpatik kepada peserta.

Menurut para pakar komunikasi, keberhasilan pada awal telah memenangkan seluruh proses kegiatan. Karena itu lakukanlah dengan ramah: Sapa, Salam dan Senyum kepada umat yang mengikuti pertemuan dan niscaya akan menarik minat mereka mengikuti kegiatan. Bahkan percayalah, mereka akan menjadi penyambung lidah kepada yang lain untuk mengikuti pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Keempat, Jangan Lupa Mendoakan Keberhasilan Kegiatan Tersebut

Sebagai umat beragama yang beriman, doa merupakan kekuatan yang bisa menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu yang baik dan berguna bagi banyak orang.

Karena jangan lupa berdoa sebelum kegiatan dimulai untuk mempersiapkan para peserta hadir dalam mengikuti kegiatan yang akan dilaksanakan.

Pada saat kegiatan, berdoalah agar para peserta tetap bertahan hingga akhir kegiatan.

Dan sesudah kegiatan, berdoalah sebagai ucapan syukur dan sekaligus memohon agar Tuhan terus menambah orang-orang yang baru untuk kegiatan atau pertemuan selanjutnya.

Penutup

Demikianlah keempat tips yang disampaikan Mgr. Dr. Dominikus Saku menjawab pertanyaan para katekis peserta Temu Akbar VI pada Sabtu, 06 Juli 2024. 

Tentu saja keempat tips ini bukanlah harga mati, tetapi sebagai pegangan untuk menjawabi berbagai tantangan dan persoalan menyangkut kekurangan atau ketidakhadiran banyak umat mengikuti kegiatan katekese atau doa bersama di lingkungan gereja. Mudah-mudahan tips yang disampaikan Uskup Keuskupan Atambua ini berguna untuk mengembalikan minat umat untuk mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan gereja. Semoga membantu para Katekis dan penyuluh agama yang telah mengikuti Temu Akbar VI dalam karya katekese bersama umat.

Semoga bermanfaat!

Atambua: 08.07.2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun