Para Kompasianer yang budiman!
Apakah ada yang masih ingat pengalaman ketika sebagai seorang suami menyaksikan isteri melahirkan putera atau puteri pertama kali? Terasa sekali bahwa pengalaman melahirkan itu membawa trauma yang besar bagi sang isteri.Â
Meski di depan matanya telah lahir seorang anak manusia mungil yang cantik atau ganteng. Kondisi isteri atau wanita pasca melahirkan inilah yang disebut dengan istilah 'Baby blues'. Â
Maka, baby blues sebenarnya merupakan suatu kondisi psikologis yang umum terjadi pada seorang wanita atau isteri setelah melahirkan.Â
Hal ini menyebabkan mereka (wanita atau istri) merasa lebih emosional dan sensitif seperti sedih, cemas, lelah, mudah marah, cepat menangis, nafsu makan rendah,  sulit tidur, dan sulit berkonsentrasi. Meskipun pengalaman seperti itu tidak untuk semua, namun hampir sebagian besar ibu yang baru melahirkan itu mengalami apa yang dinamakan baby blues itu.Â
Biasanya baby blues ini terjadi dalam beberapa hari setelah melahirkan dan umumnya berlangsung tidak lebih dari 2 minggu.
Dr. Ariani Selviana Nadeak, M.Pd dalam sebuah tulisannya yang dimuat dalam majalah ERTEKA, Februari 2024 mengisahkan tentang adanya baby blues yang patut diwaspadai.
Ia mengatakan bahwa baru-baru ini diberitakan dalam media sosial tentang ibu yang baru saja melahirkan bayinya yang lucu, memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan cara yang tragis.Â
Ada beberapa yang berhasil diselamatkan, tetapi beberapa tidak dapat diselamatkan. Terpaksa ibu meninggal dunia, meninggalkan keluarga berduka dan terluka.
Keluarga sendiri tidak mengerti akan keputusan yang ceroboh di tengah momen bahagia memiliki seorang bayi lucu yang telah dinanti-nanti beberapa waktu lamanya. Bahkan dalam beberapa pemberitaan, sang ibu 'mengajak' bayinya untuk sama-sama bunuh diri.