Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Transisi PAUD ke SD, Usia Pendidikan yang Menyenangkan

12 Juni 2024   20:56 Diperbarui: 12 Juni 2024   21:06 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelepasan siswa PAUD PKG Natar Ida/dok. pribadi

Hari ini, Rabu (12/6/2024) terasa sangat luar biasa. Tidak seperti hari-hari lainnya. Seorang teman yang duduk di samping saya tidak henti-hentinya menyatakan kekagumannya pada lenggak-lenggok anak-anak PAUD se-PKG atau Pusat Kegiatan Gugus Natar Ida Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Anak-anak dari 14 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini telah menyelesaikan masa bermain sambil belajar mereka di Kelompok Belajar atau PAUD. Mereka terlihat sangat lincah, polos dan tak ada persoalan apa pun pada wajah mereka. Mereka tertawa lepas dan riang gembira.

Benarlah apa yang dikatakan Pastor Amans Laka, SVD dalam kotbahnya di Gereja Santo Yosef Nenuk pagi tadi dalam perutusan kepada siswa PAUD dan para orang tua:

"Ketika kita berjumpa dengan anak-anak dan dunianya di sana ada kegembiraan; ketika kita bersama kaum remaja dan muda mudi di sana ada harapan; ketika kita berjumpa dengan orang tua, ibu dan bapa, di sana ada penopang; dan ketika kita bersama opa dan opa, kakek dan nenek di sana ada kebijaksanaan!"

Transisi PAUD ke SD

Kegiatan pelepasan PAUD ke Sekolah Dasar merupakan suatu gerakan transisi yang menurut para pakar pendidikan adalah masa yang harus dibuat sedemikian agar menyenangkan anak, agar mereka mau meninggalkan kelompok belajar dan bermainnya untuk beralih ke Sekolah Dasar.

Masa ini disebut gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan yaitu upaya bersama dari berbagai pihak untuk memastikan pemenuhan hak kemampuan fondasi anak usia dini, dari mana pun titik berangkat mereka. 

Apa yang dimaksudkan dengan 'dari manapun titik berangkat mereka?' Maksudnya tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini di banyak tempat anak langsung masuk kelas 1 SD tanpa melalui PAUD sebagai fase fondasi yang seharusnya merupakan haknya.

Karena masa transisi ini dirasakan sangat penting, maka diperlukan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak agar cita-cita luhur ini dapat terwujud.

Menurut hemat saya, usia PAUD masih merupakan lanjutan dari periode emas atau golden age yaitu tahapan awal pertumbuhan dan perkembangan anak yang paling penting pada fase awal kehidupan manusia.

Para pakar ilmu pendidikan dan kesehatan  dunia menggariskan bahwa Golden Age itu meliputi 1000 hari pertama kehidupan anak yang dihitung dari dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. 

Namun apakah pertumbuhan dan perkembangan itu hanya sampai di situ? Tentu saja tidak karena kehidupan itu berkelanjutan. Maka pertumbuhan dan perkembangan anak tidak hanya sampai dua tahun, tetapi usia emas itu terus berlangsung hingga lima bahkan enam dan tujuh tahun ketika ia beralih masuk kelas 1 SD.

Syarat usia transisi PAUD ke SD minimal pada tanggal 01 Juli 2024 berusia 6 (enam) tahun nol bulan. Bisa juga pada tanggal 01 Juli 2024 anak berusia 5 (lima) tahun enam bulan asal menyertakan rekomendasi dari Psikolog.

Pelepasan siswa PAUD PKG Natar Ida/dok. pribadi
Pelepasan siswa PAUD PKG Natar Ida/dok. pribadi

Bagaimana caranya supaya transisi PAUD ke SD  itu menyenangkan?

Transisi atau peralihan dari PAUD sebagai dunia bermain sambil belajar atau sebaliknya belajar sambil bermain yang penuh sukacita dan kegembiraan maunya terus berlanjut hingga masuk Sekolah Dasar. 

Pengalaman belajar sambil bermain yang dijalani selama satu atau dua tahun di PAUD akan ditinggalkan. Ia akan bertemu dengan orang baru yaitu bapak dan ibu guru di Kelas 1 SD.

Nah supaya anak tidak mengalami situation shock karena apa yang dialami di PAUD sungguh berbeda dengan yang dihadapi di SD, maka beberapa hal ini dapat diperhatikan:

Pertama: Ciptakan situasi Kelas I SD yang sama dengan situasi di PAUD. Supaya anak yang masuk kelas I SD merasa bahwa ia hanya berpindah tempat yang baru tetapi situasinya sama. Dengan itu diharapkan anak tidak mengalami lagi tekanan pada mental sehingga ia menjadi senang dan gembira.

Kedua: Guru Kelas I Sekolah Dasar yang ia masuki tidak terlampau jauh berbeda dengan gurunya di PAUD. Bagaimana caranya? Ya soal usia tidak bisa jadi halangan. Tentu berbeda dengan dulu. Dulu yang mengajar kelas bawah SD biasanya guru yang tua (ibu guru). Pada hal secara paedagogik, orang tua tidak lagi energik seperti guru PAUD yang umumnya muda dan riang gembira. Karena itu umur boleh tua tetapi ketika menghadapi anak ia harus kreatif. dan inovatif.

Ketiga: Teman-teman seusianya. Ketika anak masuk SD, ia tidak hanya bertemu dengan teman-temannya yang berasal dari satu PAUD, tetapi dari PAUD yang berlainan. Bahkan mungkin ada anak yang tidak melewati PAUD. Karena itu, anak harus diseiapkan agar ia betul-betul mengalami transisi yang menyenangkan.

 Akhirnya

Acara pelepasan 168 anak PAUD se- PKG Natar Ida berlangsung pada Rabu, 12 Juni 2024. Selain diikuti oleh para Pengelola, Tutor PAUD dan orang tua siswa, juga menghadirkan Pejabat Pemerintah yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, kabupaten Belu dalam hal ini oleh Kepala Bidang PNF -PAUD, Pengawas, Camat, para Kepala Desa, dan Kepala Sekolah SD terdekat. Semoga bermanfaat.

Atambua: 12.06.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun