Guna mengembangkan bakat dan talenta siswa-siswi, pihak sekolah menyelenggarakan banyak pilihan untuk kegiatan ekstrakurikuler (exkul), misalnya musik Biola, paduan suara, menari, pramuka, majalah dinding, dan jurnalistik.
Workshop Jurnalistik bagi siswa-siswi
Kepala SMAN 2 Tasifeto Barat, Vincentius Fernandez, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan workshop jurnalistik bagi siswa ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman siswa akan dasar-dasar jurnalistik dan menemukan adanya bibit-bibit penulis di kalangan para siswa.
"Karena perkembangan arus informasi yang semakin cepat, maka menuntut kami sebagai pimpinan sekolah ini, untuk menyelenggarakan kegiatan workshop ini supaya menjadi bekal bagi siswa-siswi dalam menyalurkan kreativitas dan talenta positifnya yang bermanfaat bagi banyak orang yakni melalui dunia tulis menulis."
Kegiatan workshop jurnalistik ini berlangsung di Aula Seminari Tinggi Tahun Orientasi Rohani (TOR) Lo'o Damian, Emaus, Nenuk. Workshop ini berlangsung selama tiga hari yaitu tanggal 10-12 Juni 2024.
Workshop jurnalistik ini diikuti oleh 50 orang siswa yang mempunyai minat khusus pada dunia tulis menulis dan penggunaan media sosial.
Tim fasilitator workshop ini berasal dari Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Atambua dengan menghadirkan tiga orang fasilitator yakni Yosef M.L. Hello, S.Pd. M.Hum: Sekretaris Umum Pusat Pastoral Keuskupan Atambua sebagai ketua tim; dan dua orang anggota yakni Eustakhius Baltasar Mali Tae, S.Pd: Kepala SMAN 2 Tasifeto Timur; dan Yulius Mali: Staf Komisi Komsos Keuskupan Atambua.
Pada hari pertama workshop, fasilitator mengajak peserta untuk terlebih dahulu memahami motivasi dasar menjadi seorang penulis dan dasar-dasar menulis yang baik dan benar.Â
Setelah penyajian materi dilanjutkan dengan latihan praktis membuat tulisan. Untuk itu peserta dibagi ke dalam tiga kelompok dengan masing-masing membuat  tulisan dalam bentuk : puisi (tiga bait); cerpen (4 paragraf), dan berita (3 paragraf).
Pada hari kedua, fasilitator menyajikan 6 unsur penting yang harus dipatuhi dalam membuat tulisan atau berita yaitu yang dikenal denga istilah 5 W + 1 H Â (What; Who; Where; When; Why; How). Sekaligus menjadi dasar untuk mengoreksi hasil tulisan peserta pada hari pertama.
Sangat menarik bahwa peserta yang pada saat menulis belum mengetahui unsur-unsur  penting dalam sebuah tulisan, dengan bantuan pendampingan fasilitator, akhirnya berhasil mendapatkan liputan berita yang menarik; cerpen dan puisi yang sesuai dengan kegiatan workshop tersebut.