Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SMANDU Tasifeto Barat Mencari Bibit Penulis melalui Workshop Jurnalistik

11 Juni 2024   22:48 Diperbarui: 11 Juni 2024   23:13 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Jurnalistik SMANDU Tasbar/Dok. Pribadi

Guna mengembangkan bakat dan talenta siswa-siswi, pihak sekolah menyelenggarakan banyak pilihan untuk kegiatan ekstrakurikuler (exkul), misalnya musik Biola, paduan suara, menari, pramuka, majalah dinding, dan jurnalistik.

Workshop Jurnalistik SMANDU Tasbar/Dok. Pribadi
Workshop Jurnalistik SMANDU Tasbar/Dok. Pribadi

Workshop Jurnalistik bagi siswa-siswi

Kepala SMAN 2 Tasifeto Barat, Vincentius Fernandez, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan workshop jurnalistik bagi siswa ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman siswa akan dasar-dasar jurnalistik dan menemukan adanya bibit-bibit penulis di kalangan para siswa.

"Karena perkembangan arus informasi yang semakin cepat, maka menuntut kami sebagai pimpinan sekolah ini, untuk menyelenggarakan kegiatan workshop ini supaya menjadi bekal bagi siswa-siswi dalam menyalurkan kreativitas dan talenta positifnya yang bermanfaat bagi banyak orang yakni melalui dunia tulis menulis."

Kegiatan workshop jurnalistik ini berlangsung di Aula Seminari Tinggi Tahun Orientasi Rohani (TOR) Lo'o Damian, Emaus, Nenuk. Workshop ini berlangsung selama tiga hari yaitu tanggal 10-12 Juni 2024.

Workshop jurnalistik ini diikuti oleh 50 orang siswa yang mempunyai minat khusus pada dunia tulis menulis dan penggunaan media sosial.

Tim fasilitator workshop ini berasal dari Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Atambua dengan menghadirkan tiga orang fasilitator yakni Yosef M.L. Hello, S.Pd. M.Hum: Sekretaris Umum Pusat Pastoral Keuskupan Atambua sebagai ketua tim; dan dua orang anggota yakni Eustakhius Baltasar Mali Tae, S.Pd: Kepala SMAN 2 Tasifeto Timur; dan Yulius Mali: Staf Komisi Komsos Keuskupan Atambua.

Pada hari pertama workshop, fasilitator mengajak peserta untuk terlebih dahulu memahami motivasi dasar menjadi seorang penulis dan dasar-dasar menulis yang baik dan benar. 

Setelah penyajian materi dilanjutkan dengan latihan praktis membuat tulisan. Untuk itu peserta dibagi ke dalam tiga kelompok dengan masing-masing membuat  tulisan dalam bentuk : puisi (tiga bait); cerpen (4 paragraf), dan berita (3 paragraf).

Pada hari kedua, fasilitator menyajikan 6 unsur penting yang harus dipatuhi dalam membuat tulisan atau berita yaitu yang dikenal denga istilah 5 W + 1 H  (What; Who; Where; When; Why; How). Sekaligus menjadi dasar untuk mengoreksi hasil tulisan peserta pada hari pertama.

Sangat menarik bahwa peserta yang pada saat menulis belum mengetahui unsur-unsur  penting dalam sebuah tulisan, dengan bantuan pendampingan fasilitator, akhirnya berhasil mendapatkan liputan berita yang menarik; cerpen dan puisi yang sesuai dengan kegiatan workshop tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun