Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ini yang Diharapkan Sesudah First Date

5 Juni 2024   06:37 Diperbarui: 5 Juni 2024   06:44 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TOPIK yang menarik sekali untuk dibahas. Tak kan pernah habis-habisnya untuk didiskusikan. First date alias kencan pertama. Ya karena yang pertama itu selalu berkesan. Merupakan momen yang tak terlupakan. Bahkan akan terus diceritakan dari waktu ke waktu, ketika tiba di tempat itu suatu ketika.

Lantas apakah sampai di situ saja? Tentu tidak. Yang paling penting seharusnya kita bicarakan dan diskusikan di sini adalah Apa yang diharapkan terjadi sesudah First Date itu. Atau apa kelanjutan dari kencana pertama itu. Sebab apalah artinya kencan pertama lalu sesudah itu hilang tanpa kenangan?

Karena itulah dalam tulisan ini, saya mau mengajak para Kompasianer dan pembaca untuk lebih mendalami atau bertolak ke tempat yang dalam, harapan-harapan yang harus menjadia kenyataan dari maksud awali "First date" itu.

Kesan Pertama Tiada Duanya.

Sebagai orang Timur, kita selalu mengucapkan 'terima kasih' kepada orang yang telah mengajak kita melakukan atau terlibat dalam perjumpaan perdana itu. Meminjam kata-kata Meriam Belina "Mulanya biasa-biasa saja". Namun kemudian menjadi luar biasa. 

Kesan pertama itu menjadi tiada duanya justru ketika terjadi kelanjutannya. Artinya setelah kesan pertama atau yang dikenal dengan 'the first love'akan menjadi jalinan kisah indah sepanjang hidup ketika first date itu telah mencapai puncaknya pada kehidupan perkawinan.

Akan tetapi the first date itu hanya akan menjadi kenangan belaka, ketika sesudah kencan pertama kemudian hilang tanpa bekas. Maka kisah indah itu yang seharusnya tidak boleh dilupakan, justru akan membuat orang yang terlibat dalam first date menjadi trauma. Menyebabkan seseorang menjadi 'benci' terhadap tempat di mana dulu ia pernah kencan pertama dengan seseorang.

Hal inilah yang menimbulkan kebencian mendalam bukan lagi pada tempat, melainkan dengan siapa ia kencan pertama. Ini juga yang menjadikan seseorang kemudian tidak mau lagi melakukan kencan dengan orang lain.

Jadi, supaya menimbulkan kesan pertama tiada duanya, harus ada kelanjutan dari first date itu yakni membangun hubungan yang lebih mendalam.

Tahap Selanjutnya sangat menentukan

Tahap selanjutnya selalu bertumpuh pada tahap pertama yaitu the first date. Ibarat kita membangun sebuah bangunan rumah. Bila sudah ada batu pertam, maka mesti diusahkan ada batu kedua, ketiga dan seterusnya hingga menjadi sebuah bangunan rumah. Namun bila sesudah batu pertama, tidak ada kelanjutan, maka batu pertama tidak memiliki makna.

Bahkan akan menjadi bahan cerita negatif tiada habis-habisnya. Orang akan mengatakan, "lihat, ia sudah memulai tapi tidak bisa melanjutkan".

Demikian pula first date atau first love, bila tidakan ada kelanjutan pada tahap berikutnya yaitu menuju relasi yang lebih dalam seperti pacaran dan tunangan hingga perkawinan dan keluarga, maka first date atau first love akan menjadi cerita negatif yang berkepanjangan.

Setiap kali orang berkisah tentang cinta, maka kisah cinta yang pernah dibangun namun tidak dilanjutkan itu yang akan menjadi cerita pembanding negatif.

Maka marilah kita memulai tetapi jangan lupa untuk melanjutkan.

Keluarga Idaman Bahagia

Tahap puncak dari first date dan first love sebenarnya adalah terbangunnya keluarga idaman yang bahagia yang menjadi cita-cita dari semua orang yang ingin membangun keluarga.

Pasangan suami istri yang telah membentuk keluarga idaman yang bahagia, pada suatu saat ketika mereka menoleh kembali ke masa lampau mereka di mana ada first date atau first love, itu akan menjadi cerita yang indah yang berkesan. 

Bahkan kisah indah itu bukan hanya bagi mereka berdua, tetapi dikisahkan kepada anak-anak dan cucu sehingga menjadi rangkaian kisah cinta bak kisah Adam dan Hawa di Taman Eden.

Pesan Untuk Kita

Ketika menulis kisah ini, saya sendiri tertegun mengingat-ingat masa first date and first love dulu dan ternyata itu semua menjadi indah pada waktunya. Kalau tidak percaya, silahkan tanyakan itu kepada mereka yang telah menjalaninya sekian tahun dalam hidup berkeluarga.

Kisah jumpa pertama harusnya tidak terbatas di situ, tetapi buatlah itu menjadi kenangan yang tidak terlupakan karena kini anda telah memasuki tahap-tahap cinta berikutnya. Sehingga first date atau first love itu menjadi batu pertama untuk menaiki anak tangga berikutnya dengan penuh kenangan.

Janganlah melupakan begitu saja first date atau first love yang gagal menuju tahap berikutnya, karena itulah yang akan menjadi cambuk bagi anda untuk lebih mendalamkan motivasi dan terlebih menguatkan cinta menuju keluarga idaman yang bahagia.

Selamat memasuki keluarga idaman bahagia kepada para peserta Kursus Persiapan Perkawinan di mana saja berada. Semoga bermanfaat.

Atambua, 05.06.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun