Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bagaimana Menghadapi Remaja yang Suka Memberontak, Adakah Cara yang Tepat?

23 Mei 2024   10:31 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:33 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi /sumber foto: sehatfresh.com

"Anak remaja sekarang sulit dihadapi. Mereka terlalu banyak over acting!" "Anak saya yang baru es-em-pe ni kepala sakit hadapi dia!" Itulah keluhan beberapa orang tua yang punya anak remaja. 

Dan masih banyak lagi keluhan-keluhan tak terucap dari mereka yang kadang hampir putus asa menghadapi para remaja yang suka memberontak.

Pertanyaannya mengapa anak remaja suka memberontak? Apa yang sebenarnya mereka inginkan?

Terhadap pertanyaan-pertanyaan pokok tersebut, penulis hendak mengangkat topik ini dalam sebuah ulasan berikut yang mula-mula akan menguraikan tentang apakah masa remaja itu, mengapa mereka suka memberontak, dan bagaimana menghadapi remaja yang suka memberontak itu? Adakah cara-cara yang tepat untuk menghadapinya?

Mari kita simak satu per satu bagian.

Apakah Masa Remaja itu?

Semua orang tua pernah mengalami dan melewati masa remaja. Masa remaja itu hampir sama hanya mungkin berbeda zaman. Dulu semasa kita remaja, zaman belum begitu edan seperti sekarang ini. Tapi sekarang zaman sudah berubah, para remaja pun menghadapinya sesuai perkembangan zamannya. Tentu saja.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Jadi masa remaja untuk masa antara anak-anak dan dewasa. 

Hall dalam Liebert dan kawan-kawan (1974:478) memandang masa remaja sebagai masa "storm and stress". Untuk itu ia mengatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati dirinya atau identitasnya sebagai kebutuhan aktualisasi diri.

Upaya untuk penemuan jati diri remaja itu dilakukan dengan berbagai pendekatan dengan tujuan agar ia dapat mengaktualisasikan dirinya secara baik. 

Aktualisasi diri sebagaimana ditunjukkan Abraham Maslow sebagai kebutuhan yang tertinggi. Di sinilah remaja menginginkan untuk mencapai kebutuhan tersebut. Remaja melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan pengakuan akan kemampuannya yang sekali lagi menurut Maslow disebut kebutuhan akan penghargaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun