Mereka membutuhkan penghargaan dan pengakuan bahwa mereka mampu berdiri sendiri dan dapat melaksanakan kegiatan sebagaimana dilakukan orang dewasa.
Mengapa remaja suka memberontak?
Ada  sekurang-kurangnya 6 (enam)  masalah yang dihadapi para remaja, yaitu:
Satu, masalah perubahan fisik. Sering remaja merasa tidak puas dengan perubahan fisiknya yang menyebabkan ia jengkel dan kecewa karena merasakan ketidakserasian yang proporsional antara tubuh dan pakaiannya.
Dua, masalah perkembangan fungsi seks. Sering terjadi remaja salah tingkah dan perilaku yang melawan norma akibat perkembangan fungsi seksnya sehingga menimbulkan kesulitan dalam pergaulan.
Tiga, masalah penyesuaian emosional.  Mereka sering berperilaku over acting dan lancang yang menyebabkan orang tua frustrasi menghadapi mereka.
Empat, masalah penyesuaian sosial. Remaja pada umumnya sulit melakukan penyesuaian sosial sehingga mereka lebih suka bersama teman-teman sebaya yang kadang mereka dikatakan memberontak.
Lima, masalah perbedaan nilai dan norma kehidupan. Remaja merasa kesulitan menghadapi perubahan sosial di tengah masyarakat. kadang mereka berperilaku menyimpang  sehingga mereka dicap 'nakal'.
Enam, masalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Ada banyak sekali harapan-harapan remaja yang tidak bisa dipenuhi karena terbentur berbagai kesulitan. Ya antara harapan dan kenyataan berbeda.
Karena adanya masalah-masalah yang dihadapi para remaja inilah sehingga kadang-kadang mereka memberontak terhadap orang dewasa terutama orang tuanya.
Mengapa mereka memberontak? Karena begitu banyaknya persoalan yang dihadapi para remaja terutama antara cita-cita dan kenyataan yang mereka hadapi terutama sehubungan dengan keenam masalah di atas.Â
Karena itu mereka sering dicap sebagai pemberontak, pada hal seperti kita tahu bahwa ketika menghadapi aneka persoalan seperti itu dan orang tua sebagai pendamping tidak mengarahkan secara baik dan benar tetapi malah memarahi mereka, maka pantaslah kalau mereka memberontak.