Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendidikan Karakter pada SMAN Taekas Melalui Praktik Kantin Kejujuran

13 Mei 2024   09:51 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:09 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata 'Jujur' menurut KBBI memiliki tiga arti yakni pertama, lurus hati, tidak berbohong, misalnya dengan berkata apa adanya; kedua, tidak curang, misalnya dalam permainan atau dengan mengikuti aturan yang berlaku; dan ketiga, tulus atau ikhlas.

Untuk hal ini berkenaan dengan artian pertama yaitu lurus hati, tidak berbohong. Maka 'Kantin Kejujuran' berarti "Tempat untuk menjual makanan dan minuman yang tidak ada penjaganya, di mana pembeli mengambil sendiri barang yang dibelinya dan memasukkan sendiri uang pembayarannya pada tempat yang sudah disediakan."

Jadi kantin kejujuran ini dilakukan semata-mata bertujuan untuk mengontrol dan meningkatkan karakter para siswa di sekolah terutama dalam hal menanamkan nilai jujur kepada peserta didik dan civitas sekolah.

SMAN Taekas dan Praktik Kantin Kejujuran

SMA Negeri Taekas di Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur, berdiri pada tanggal 15 Agustus 2003. Sekolah dengan tagline: SMANTA itu dalam tiga tahun terakhir mengadakan ujian sekolah dengan menggunakan aplikasi berbasis Android.

Menurut catatan sejarah berdirinya sekolah ini, kehadirannya disambut antusias oleh seluruh masyarakat Miomaffo Timur, karena ia hadir sebagai dian yang menambah terang pada wilayah Puna Tunbaba-Mamun Femnasi, untuk memancarkan pelangi pada generasi TTU alias Tunas Tunas Unggul, serentak memberi aroma sedap (Fomeni) pada insan Atoni agar Timor tetap bercita rasa Cendana (Haumeni).

Sebagian besar siswa-siswi SMAN Taekas berasal dari Tunbaba, Femnasi, dan Taekas sendiri yang merupakan wilayah jangkauan teritorial dari kearifan lokal setempat.

Saat ini Kantin Kejujuran ini sudah mulai dipraktikkan dibanyak sekolah dan kampus di seluruh Indonesia. Salah satu sekolah yang telah mempraktikkan budaya "Kantin Kejujuran" adalah Sekolah Menengah Atas Negeri Taekas, di Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Tulisan ini hendak mengangkat praktik ini bukan karena satu-satunya sekolah menengah atas negeri yang mempraktikkan budaya ini, tetapi terutama karena adanya keunikan pada sekolah ini. Keunikan itu dijelaskan oleh Kepala Sekolah SMAN Taekas sebagai berikut:

"Sebelum adanya kantin kejujuran, sebenarnya banyak sekali kehilangan yang terjadi si sekolah ini terutama dikalangan para siswa. Namun pada suatu waktu dalam rapat para guru ada yang mengusulkan bahwa lebih baik kita terapkan kantin kejujuran supaya kita dapat mengukur dan mengetahui sejauhmana siswa-siswi kita bisa bertindak jujur. Maka sejak Agustus tahun 2015 SMAN Taekas mulai membuka Kantin Kejujuran di sekolahnya. Pada waktu itu Kepala Sekolahnya adalah bapak Hilarius Sau, S.Pd. MM. Praktik kantin kejujuran itu dipertahankan terus hingga saat ini", terang Ibu Kepala Sekolah.

Saat ini Sekolah Menengah Atas Negeri Taekas, Timor Tengah Utara dipimpin oleh Kepala Sekolah, Ibu Maria Florensia Funan, S.Pd. Menurut Ibu Mery Funan, demikian biasa disapa, tujuan dibukanya kantin kejujuran di SMAN Taekas adalah untuk mengukur karakter para peserta didik SMAN Taekas khususnya menyangkut salah satu nilai yaitu kejujuran terutama dalam pembelian ATK, makanan ringan dan lain-lain yang dijual di kantin kejujuran tersebut.

"Dan puji Tuhan, sekarang kami di sekolah ini tidak perlu kepala sakit untuk mengontrol praktik ini lagi karena sudah menjadi budaya kami yaitu budaya kejujuran. Itulah yang membuat kami bangga memiliki civitas sekolah yang demikian," katanya.

Kini diusianya yang ke-21 tahun berdirinya sekolah dan 9 tahun praktik kantin kejujuran, SMAN Taekas yang beralamat Jalan Maria Fatima Baen Taekas, itu semakin tampil sebagai sekolah yang berkarakter dengan total GTK 49 orang; 24 Rombel; 657 siswa dan 2371 alumni.

"Kalau dulu kami harus pusing tujuh keliling mengontrol anak-anak berbelanja di kios sekolah yang banyak kali terjadi kehilangan atau tekor karena ada siswa yang tidak jujur memanfaatkan situasi banyak orang, sekarang malah sudah menjadi kebiasaan di mana anak-anak itu mulai terbina karakternya di sekolah dan diharapkan di masyarakat mereka juga bisa berperilaku demikian", tandas istri dari Marselinus Kole Funay, S.Pt.

Atambua, 13.05.2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun