Biasanya praktek ritual 'Kaos Nono' dilakukan apabila belis dari perempuan sudah dilunaskan atau paling tidak sebagian dari permintaan keluarga perempuan sudah dipenuhi oleh pihak laki-laki.
Ritus Kaos Nono juga menyatukan pribadi manusia dengan para leluhur sebagai pemberi berkat dan kehidupan.Â
Karena itu setelah menjalankan ritus kaos nono dan tasaeb nono, biasanya dilanjutkan dengan acara sukacita di mana pihak laki-laki bergembira karena telah mendapatkan seorang anggota baru yang diharapkan dapat membawa keberuntungan bagi suku tersebut. Sukacita dan kegembiraan itu biasanya diungkapkan dengan tarian gong dan tebe bersama.
Apakah Praktek Kaos Nono dan Tasaeb Nono masih dipraktekkan sekarang ini?
Dalam tradisi atau budaya Dawan/Pah Meto, keberadaan suatu nama marga atau klen sangat dihargai dan dihormati keberadaannya karena diyakini bahwa nama marga atau nono itu berasal dari para leluhur.
Pada umumnya upacara ritus Kaos Nono dan Tasaeb nono masih dipraktekkan hingga saat ini, terutama oleh suku-suku asli Dawan atau Pah Meto. Biasanya yang dibutuhkan dalam ritus ini adalah uang perak (zaman Belanda); dan hewan (kaki empat atau kaki 2). Bagi orang Dawan kaki empat selalu diidentikkan dengan sapi atau babi atau kambing; sedangkan hewan kaki 2 selalu dimengerti sebagai ayam.
Pesan Moralnya bagi kita
+ Segala praktek adat atau budaya dalam suatu suku atau marga tertentu sangat bernilai religius karena itu harus diberikan penghormatan yang sesuai.
+ Dengan melakukan upacara Kaos Nono dan Tasaeb Nono baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam keluarga atau marganya.
+ Praktek Kaos Nono dan Tasaeb Nono dapat juga dijadikan sebagai sesuatu yang bernilai wisata terutama wisata budaya.
+ Praktek budaya ini melanggengkan peran laki-laki atau suami sebagai kepala keluarga, pengambil keputusan, dan penerus keturunan. Sedangkan peran perempuan sebagai istri, pendamping, dan pemberi keturunan kepada laki-laki.
Terima kasih. Semoga bermanfaat!
Atambua: 16.04.2024
Sumber bacaan: