Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kaos Nono dan Tasaeb Nono dalam Adat Perkawinan Orang Timor

17 April 2024   00:15 Diperbarui: 17 April 2024   08:50 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya praktek ritual 'Kaos Nono' dilakukan apabila belis dari perempuan sudah dilunaskan atau paling tidak sebagian dari permintaan keluarga perempuan sudah dipenuhi oleh pihak laki-laki.

Ritus Kaos Nono juga menyatukan pribadi manusia dengan para leluhur sebagai pemberi berkat dan kehidupan. 

Karena itu setelah menjalankan ritus kaos nono dan tasaeb nono, biasanya dilanjutkan dengan acara sukacita di mana pihak laki-laki bergembira karena telah mendapatkan seorang anggota baru yang diharapkan dapat membawa keberuntungan bagi suku tersebut. Sukacita dan kegembiraan itu biasanya diungkapkan dengan tarian gong dan tebe bersama.

Apakah Praktek Kaos Nono dan Tasaeb Nono masih dipraktekkan sekarang ini?

Dalam tradisi atau budaya Dawan/Pah Meto, keberadaan suatu nama marga atau klen sangat dihargai dan dihormati keberadaannya karena diyakini bahwa nama marga atau nono itu berasal dari para leluhur.

Pada umumnya upacara ritus Kaos Nono dan Tasaeb nono masih dipraktekkan hingga saat ini, terutama oleh suku-suku asli Dawan atau Pah Meto. Biasanya yang dibutuhkan dalam ritus ini adalah uang perak (zaman Belanda); dan hewan (kaki empat atau kaki 2). Bagi orang Dawan kaki empat selalu diidentikkan dengan sapi atau babi atau kambing; sedangkan hewan kaki 2 selalu dimengerti sebagai ayam.

Pesan Moralnya bagi kita

+ Segala praktek adat atau budaya dalam suatu suku atau marga tertentu sangat bernilai religius karena itu harus diberikan penghormatan yang sesuai.

+ Dengan melakukan upacara Kaos Nono dan Tasaeb Nono baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan sama-sama memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam keluarga atau marganya.

+ Praktek Kaos Nono dan Tasaeb Nono dapat juga dijadikan sebagai sesuatu yang bernilai wisata terutama wisata budaya.

+ Praktek budaya ini melanggengkan peran laki-laki atau suami sebagai kepala keluarga, pengambil keputusan, dan penerus keturunan. Sedangkan peran perempuan sebagai istri, pendamping, dan pemberi keturunan kepada laki-laki.

Terima kasih. Semoga bermanfaat!

Atambua: 16.04.2024

Sumber bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun