2. Pemetaan dengan merumuskan masalah atau kebutuhan secara lebih spesifik, mendesak dan urgen.
3. Solutif Alternatif yaitu dengan mencari kemungkinan-kemungkinan pemecahan melalui seleksi terhadap yang bisa dan riil untuk dilakukan.
4. Aksi berupa apa yang benar, yang baik dan yang kontekstual
5. Kolaboratif.
Sementara itu, Pastor Dr. Octovianus Naif, menyoroti tema sinodalitas dalam gerak perubahan Gereja dengan bercermin dari Konsili Vatikan II. Menurut anggota Komisi Teologi  KWI ini, Konsili Vatikan II merupakan a new daybreak, updating atau aggiornamento, fajar baru bagi Gereja Katolik dalam aneka dimensinya.Konsili Vatikan II merupakan a particularly turbulent history atau a radical rethinking tentang dinamika kehidupan, pola pikir dan pola tindak Gereja.
Dengan mengambil contoh dari tindakan Paus Yohanes XXIII yang memutuskan untuk menghimpun konsili hanya dalam tempo kurang dari tiga bulan setelah pengangkatannya sebagai Paus pada tahun 1959. Para teolog menyebutkan bahwa Paus mendengar suara Roh Kudus dan suara Umat Allah.
Karena itu dalam sebuah dialog mengenai konsili, Paus Yohanes XXIII ditanya mengapa konsili ini perlu dilakukan? Dilaporkan bahwa  Paus membuka jendela Vatikan sambil berkata, "Saya ingin membuka jendela Gereja sehingga kita bisa melihat keluar dan mereka yang ada di luar bisa melihat ke dalam". Itulah Updating, aggiornamento, perubahan pola pikir dan tindakan Gereja.
Maka jadilah perubahan dalam Gereja yang ditandai dengan duduk bersama, jalan bersama, berpikir bersama, saling mendengarkan, saling tukar ide, memutuskan bersama, dan melaksanakan bersama. Itulah Sinodalitas.
Dosen Teologi dan Misiologi pada Fakultas Filsafat Unwira Kupang itu mengakhiri presentasenya dengan mengajukan sebuah pertanyaan retoris sebagai berikut: "Dengan siapakah Gereja, Umat Allah berjalan bersama, atau berziarah bersama atau siapakah teman seperjalanan Gereja untuk dewasa ini?
Penutup
Hari Studi bersama yang disiarkan secara live streaming oleh Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Atambua itu ditutup dengan kesimpulan oleh Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku dengan harapan agar apa yang telah dibicarakan bersama dalam studi bersama ini dapat ditindaklanjuti dalam kebersamaan sebagai hierarki dan umat dengan semangat sinodalitas Gereja.