Saat mudik merupakan kesempatan yang paling indah untuk merajut kebersamaan dan kekeluargaan dengan orang-orang terkasih di kampung halaman. Meskipun selama perjalanan melelahkan, namun semua itu seakan-akan sirna ketika bisa tiba dengan selamat di tempat tujuan.
Bertemu Anggota Keluarga dan Semua yang Tercinta
Di sana kita dapat bertemu dengan anggota keluarga, sahabat, kawan lama, dan orang-orang baru yang selama setahun atau beberapa tahun terakhir tidak kita kenal yang kini tinggal di kampung halaman kita.
Selain itu ada saat-saat indah di mana kita dapat bernostalgia tentang banyak hal dalam kehidupan ini bersama orang tua dan sahabat-sahabat lama yang telah merindukan kedatangan kita.
Mudik juga menjadi kesempatan yang baik untuk bersilaturahmi, termasuk berziarah mengunjungi makam orang-orang kecintaan yang telah meninggal dunia. Mungkin itu orang tua, saudara, mertua atau kawan yang telah mendahului kita ke alam baka.
Itu semua merupakan pengalaman-pengalaman indah yang mungkin tak terlupakan sepanjang kehidupan kita, paling kurang untuk mudik kali ini.
Waktunya Untuk Kembali Tidak Boleh Ditambah-TambahÂ
Dan ketika tiba waktunya untuk balik ke kota, tidak boleh ditunda-tunda lagi. Maka rencana mudik dan balik mesti direncanakan dengan matang, supaya tidak berakibat pada isi dompet dan pekerjaan di kota.
Tentu saja banyak oleh-oleh yang harus kita bawa. Ada yang berupa hasil belanja, tetapi sebagian besar itu berupa pemberian orang tua, saudara, tetangga dan kawan.
Karena itulah sering ketika hendak kembali ke kota ada banyak titipan barang yang harus dibawa sehingga muatan pada mobil makin sarat. Namun perlu dipikirkan agar tidak menambah biaya.
"Pergi tidak kurang, pulang apa lagi!"
Jangan lupa bahwa sering terjadi ketika pergi mudik kita berempat, tetapi ketika kembali menjadi kita berlima. Hal ini dapat dijelaskan begini: pada waktu mudik ke kampung halaman, ada empat orang : suami dan istri ditambah 2 orang anak. Tetapi pada waktu balik sering ada penambahan anggota sehingga menjadi lima atau bahkan lebih.
Sebab, ketika mendengar bahwa keluarga dari kota akan datang mudik, keluarga yang ada di kampung sudah merencanakan juga agar nanti waktu balik bisa bersama dengan adik atau keponakan yang dititipkan untuk saudaranya yang ada di kota.
Atau ada anggota keluarga yang ikut dengan tujuan untuk pergi mencari pekerjaan di kota. Akibatnya pulang harus membawa orang baru ke kota sehingga akan berakibat pada bertambahnya jumlah penduduk di kota. Sehingga dengan demikian akan menambah urbanisasi.
Lalu, Sebaiknya Bagaimana?
1)   Buatlah jadwal acara selama mudik supaya tidak ada kesempatan yang lewat begitu saja sehingga ketika sampai waktunya  untuk balik, semua yang terjadwal sudah terlaksana. Manfaatkanlah waktu mudik dengan sebaik-baiknya. Jangan sia-siakan     kesempatan kali ini. Jangan sampai anda menyesal karena penyesalan selalu datang kemudian.   Â
2) Â Jangan terlalu banyak membawa barang termasuk ole-ole apalagi barang titipan. Pertimbangkan alat transportasi yang anda pakai, supaya jangan mengalami kesulitan di jalan.
3) Â Â Hati-hatilah selama perjalanan balik karena banyak kendaraan dan ramai. Ingat bahwa meskipun anda hati-hati, tetapi ada orang tertentu yang ceroboh. Karena itu mengalah lebih baik dari pada celaka.
4) Â Â Patuhilah peraturan lalulintas supaya aman di jalan. Pergunakanlah rest area untuk beristirahat. Bila mengantuk, menepilah untuk tidur atau istirahat.
5) Â Â Jangan membawa keluarga atau titipan keluarga ke kota sebab di kota telah padat penduduknya, banyak pengangguran, termasuk berbagai praktek asusila dan amoral. Janganlah menambah beban kota dengan pendatang baru dari kampung. Bila ada keluarga yang mau ikut,katakanlah dengan terus terang, terutama apabila ia memiliki ketrampilan untuk bekerja, pastikan pekerjaannya di kota supaya ia tidak menambah beban keluargamu!
Demikianlah beberapa tips ringan untuk membantu arus balik 2024. Semoga menyenangkan perjalanannya dan bermanfaat bagi kita sekalian.
Atambua: 14.04.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H