Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Beberapa Catatan Kecil Mengenai Air dan Upaya Melestarikannya

4 April 2024   12:22 Diperbarui: 4 April 2024   12:35 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air" (Kitab Kejadian bab 1 ayat 1 - 2).

Itulah sebuah kutipan dari Akitab mengenai awal mula penciptaan dunia dan alam semesta. Seluruhnya masih diliputi air. Pada mulanya adalah air. Maka air adalah sumber kehidupan.

**

Dua orang Romo (Imam Katolik) berdiskusi cukup serius mengenai air. Diskusi tersebut berawal dan dipicu oleh adanya sebuah video kiriman teman dalam grup whatsapp.

Video tersebut mengisahkan tentang pasutri Hari dan Bulan (bukan nama sebenarnya) yang memilih untuk membuat villa di lereng gunung Mutis di Timor.

Pasutri Hari dan Bulan memilih untuk meningggalkan keramaian dan kesumpekkan kota, dan mau tinggal di pedesaan yang jauh dari kebisingan.

Mereka mau menikmati kehidupan ini apa adanya namun tetap berpengharapan bahwa apa yang mereka usahakan dapat berhasil untuk menopang kehidupan mereka.

Selain bertani, mereka juga memelihara ternak seperti kuda dan sapi, ayam, bebek, kalkun. Mereka memilih menggunakan pupuk alamiah atau organik.

Lalu bagaimana dengan air untuk mandi, minum, dan cuci? Untuk mendapatkan air, mereka memanfaatkan air hujan dan menggali sumur. Karena di tepi hutan, maka tidak begitu dalam. Airnya sangat jernih. Sejernih alam yang belum dikontaminasi oleh apa pun.

Mereka menamai tempat mereka hidup atau villa mereka dengan nama "AU EDEN" artinya Edenku atau Sa Pung Eden".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun