Setiap umat Kristiani (Katolik) biarpun kehidupan doa pribadinya bagus, dan rajin membaca Kitab Suci, tetapi kalau ia tidak menghadiri Misa atau Ekaristi, ia belum dapat dikatakan sebagai orang Kristen penuh.
Bahkan orang Katolik yakin dan percaya bahwa Ekaristi bisa menyelamatkan orang yang sudah meninggal. Hanya Ekaristi yang bisa membantu mereka yang sudah meninggal dunia untuk mencapai keselamatan dan masuk surga.
Karena itu itu kalau ada umat Katolik yang tidak mengikuti perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan hari-hari Raya yang disamakan dengan hari Minggu, ia diibaratkan dengan orang yang hidup tanpa jari tengah (cacat).
Jari Manis (manis) adalah Jari Belajar (Pendidikan).
Orang yang rajin belajar dan menempuh pendidikan disebut anak manis. Hanya jari manis yang diberi cincin. Biasanya kalau orang menikah diminta oleh imam untuk mengenakan cincin pada jari manis, bukan pada jari yang lain.
Karena itu dalam hidup ini, orang perlu belajar terus menerus (long life education). Orang yang tidak mau belajar lagi dapat diibaratkan dengan orang yang kehilangan jari manis.
Jari Kelingking (jentik) adalah Jari Kerja.
Doa bukan segala-galanya, demikian pun kerja bukan segala-galanya. Mengapa kerja disimbolkan dengan jari kelingking? Apakah kerja itu tidak penting? Penting. Semua kegiatan hidup manusia itu penting, termasuk kerja.
Meskipun kerja itu disimbolkan dengan jari kelingking namun ia memiliki fungsi yang besar. Dengan bekerja, orang dapat mengungkapkan dirinya. Tetapi orang yang tidak mau kerja, Santo Paulus bilang, dia tidak boleh makan!
Karena pentingnya hidup kerja dan doa, maka oleh orang Latin ketika ibu jari (doa) dan jari kelingking (kerja) digabungkan atau disatukan akan membentuk 'berdoa dan bekerja' atau dalam bahasa Latin "ORA ET LABORA", merupakan dua unsur yang penting dalam kehidupan manusia.
Kesimpulan
Betapa indahnya hidup ini bila setiap orang melakoni kehidupannya sesuai dengan teologi lima jari ini. Dalam teologi Katolik, dari kelima jari ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu:
Kelompok pertama disebut 'kelompok Keabadian' yang merupakan hasil dari Ibu Jari (Doa), Jari Telunjuk (Firman, Kitab Suci), dan Jari Tengah (Sakramen).
Kelompok kedua disebut 'kelompok Kefanaan' yang merupakan hasil dari Jari manis (Belajar/Pendidikan), dan Jari Kelingking (Kerja).Â