Iman itu harus didalami. Ada berbagai metode dan cara untuk memperdalam iman itu. Pendalaman iman dapat dilakukan secara pribadi dan bersama melalui pengajian berjemaah dan lain-lain.
Intinya bahwa di dalam pendalaman itu ada hal-hal praktis yang harus didalami sebab setelah pendalaman iman, ada konkretisasi dari iman itu yang diwujudkan dalam aksi nyata.
Setelah pendalaman iman, bagian berikutnya yang tidak boleh dilupakan adalah perwujudan iman. Iman yang telah dirayakan bersama dalam ibadat dan doa bersama; telah didalami dalam kegiatan pendalaman iman bersama, kini iman itu harus dikonkretkan dalam bentuk aksi nyata atau aksi sosial. Itulah yang disebut perwujudan iman.
Jadi iman itu harus dirayakan, didalami, dan diwujudkan.
Maka sebagai orang beriman, dalam perayaan iman atau ibadat itu kita sudah mendengar khutbah tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari iman. Hal itu kemudian di dalami dalam pendalaman iman bersama berupa refleksi dan renungan.
Tiba saatnya iman itu diwujudkan dalam praktek. Nah, praktek iman tidak boleh bertentangan dengan perayaan iman, dan pendalaman iman.
Atau dengan kata lain, apa yang dirayakan dan didalami mesti diwujudkan dalam praktek.
Maka mengelola sampah dengan baik dan bijaksana merupakan bagian dari perwujudan iman. Dengan membuang sampah pada tempatnya, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup, kita telah mewujudkan iman kita sebagai umat beragama yang taat merayakan iman, takun mendalami iman; dan giat mewujudkan iman.
Terima kasih kepada Kompasianer Nara Ahirullah yang telah mengangkat topik sampah ini sebagai  topik pilihan Kolaborasi Ramadan bareng pakar. Sekali lagi kepada para saudara Muslim, selamat Ramadan!
Atambua: 13.03.2024