Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengembangan Ekonomi Ekologis dan Aplikasi Praksisnya Untuk Tobat

8 Maret 2024   10:53 Diperbarui: 8 Maret 2024   12:15 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Uskup Atambua menanam untuk ekologi (sumber: SESAWI.NET)

Uskup keuskupan Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku pada masa Prapaskah tahun 2024 menuliskan sebuah Surat Gembala bertajuk "Pengembangan Ekonomi Ekologis". 

Didalamnya Uskup Dominikus menegaskan bahwa memasuki masa Prapaskah kita diajak menyadari dan mensyukuri anugerah ekologi bagi kehidupan kita. 

Ekologi itu sendiri merupakan tatanan alam dan ruang lingkup kehidupan yang dianugerahkan Allah demi menunjang pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia di berbagai bidang kehidupan.

Krisis Ekologi dan Kehidupan

Di tengah situasi dunia yang dilanda krisis lingkungan hidup, kita hendaknya fokus merenungkan dan merefleksikan pengembangan ekonomi ekologis menurut perspektif yang humanis, ekologis, dan eskatologis.

Uskup Atambua keempat itu menulis dalam Surat Gembala itu bahwa Injil menawarkan model ekonomi kemurahan Allah yang sungguh mengagumkan. Ekonomi ini dapat kita sebut sebagai 'ekonomi pemerdekaan atau 'ekonomi pengayaan'. 

Tujuannya adalah untukmengangkat, memperkaya dan menyempurnakan manusia dan dunia melalui misteri pengosongan diri Allah dalam Putera-Nya Yesus Kristus.

Lebih lanjut, Uskup kelahiran Jak, Timor Tengah Utara itu mengatakan bahwa melalui misteri penjelmaan Yesus Kristus, Sang Sabda yang menjadi manusia itu rela meninggalkan kemuliaan surga, rela datang dan hidup di dunia ini, dan berdiam di antara kita.

Sebagai manusia, Dia rela wafat di atas kayu salib. Dan secara mengagumkan Dia rela untuk mengosongkan dan mengorbankan diri-Nya. Dengan itu, Dia memperkaya dan menyelamatkan hidup semua manusia. Sebagaimana Firman Tuhan berbunyi: "Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari muka bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku" (Yoh 12: 32).

Ekonomi yang Humanis

Sebagai satu-satunya makhluk ekonomis di dunia, kita dipanggil berdiri teguh di garis depan perjuangan menata kehidupan, memenuhi kebutuhan hidup melalui proses produksi, distribusi, dan konsumsi. 

Ekonomi berlangsung sebagai panggilan kodrati yang memungkinkan terjadinya pertemuan arus penawaran dan permintaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun