"Perkawinan itu dikehendaki oleh Tuhan, dan kebersamaan antara laki-laki dan perempuan dalam perkawinan itu suatu persekutuan yang paling wajar dan dari dirinya sendiri baik" (Santo Agustinus, 354 -430).
Menunda untuk menikah di tahun 2024 ini merupakan suatu keputusan yang bijaksana. Mengapa? Karena pada hakekatnya keputusan untuk menikah sekarang atau menundanya merupakan suatu keputusan pribadi.Â
Dikatakan suatu keputusan yang bijaksana karena bisa saja telah mempertimbangkan banyak hal yang menjadi alasan sehingga menyebabkan seseorang akhirnya mengambil keputusan untuk menunda menikah pada tahun 2024 ini.
Ada begitu banyak alasan mengapa seseorang pada akhirnya memutuskan untuk menunda pernikahannya. Karena itu, untuk mengisi topik pilihan ini, penulis mengangkat judul : "Menunda Menikah di tahun 2024 ini merupakan suatu keputusan yang bijaksana".
Alasan-alasan orang menunda menikah
Mari kita menyimak bersama alasan-alasan keputusan  seseorang menunda menikah sebagai berikut:
Pertama: Menikah merupakan  pilihan seumur hidup
Keputusan untuk menikah bukanlah suatu keputusan yang main-main atau sementara. Karena menikah itu membentuk keluarga, dan keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri itu akan berlangsung seumur hidup. Hampir semua lembaga agama membenarkan bahwa berkeluarga itu berlangsung seumur hidup.
Nah, karena menikah itu merupakan pilihan seumur hidup, maka orang perlu mempersiapkannya dengan baik dan matang. Untuk itu kalau persiapan belum matang dan baik, seseorang berhak untuk menundanya.Â
Kedua: Menikah di zaman ini membutuhkan banyak anggaran
Urusan pernikahan bukan sekedar mengungkapkan janji kosong. Dalam pernikahan itu seorang pria dan wanita berjanji dihadapan pimpinan agama untuk saling setia seumur hidup hingga kematian yang memisahkan.
Nah, menikah bukan hanya janji, tetapi membutuhkan anggaran yang besar. Mulai dari urusan iman atau agama, ketika menghadap pemimpin agama, ada kewajiban yang harus dipenuhi dalam hal ini membutuhkan uang.
Usai urusan keagamaan, butuh dana untuk mengadakan resepsi. Mulai dari dekorasi, make up, MC, konsumsi, pengadaan kue pengantin, dan lain-lain. Ini semua butuh biaya yang bukan sedikit.
Belum lagi mahar atau belis yaitu sejumlah uang yang harus dibayarkan atau diserahkan kepada keluarga mempelai perempuan. Â Setiap daerah atau suku atau budaya memiliki paham dan besarnya belis atau mahar dalam perkawinan. Ada yang dalam jumlah besar atau banyak, bahkan sangat tinggi. Tetapi mau tidak mau harus dipenuhi.