Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peace, Joy, and Happiness: Itulah Buah Dari Merayakan Natal

25 Desember 2023   21:35 Diperbarui: 25 Desember 2023   21:58 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa artinya damai sejahtera?

Kata damai sejahtera merupakan kata yang menggambarkan keadaan, situasi atau kondisi tertentu, yaitu perasaan seseorang atau sebagian besar orang bahwa semua yang dibutuhkannya lengkap sehingga bebas dari kekhawatiran dan merasa tenteram.  Kata damai sejahtera, terutama dapat kita temukan dalam Kitab Suci.

Ketika orang mengatakan kepada seseorang atau sekelompok orang 'damai sejahtera' bagimu, maka orang yang menerima atau mendengarkan kata itu merasa bahwa semua yang baik, yang tenteram itu akan datang atau menjadi miliknya.

Sebagai contoh, dalam Kitab Yesaya dikatakan, 'Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya' (Yes 9:6).

Damai sejahtera bukan hanya tidak ada perang tetapi lebih kepada situasi tenteram sehingga manusia mengalami keselamatan dan kesejahteraan lahir dan batin. Dan situasi damai sejahtera itu bukan hanya dialami oleh umat Kristiani yang merayakan Natal, tetapi diharapkan berdampak positif bagi seluruh umat manusia. Termasuk di dalamnya mereka yang sedang berperang, diharapkan segera berdamai lagi. Santa Teresa dari Calcuta mengatakan, "Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan, dan buah pelayanan adalah damai". Maka, itulah buah pertama yang dapat dipetik dari merayakan Natal bagi umat Kristiani yaitu Damai di atas seluruh muka bumi (Pacem in Teris).

Buah kedua: Sukacita  (Joy)

Kata sukacita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti suka hati atau girang hati atau kegirangan (hlm. 1608). Sukacita atau Joy full sangat berkaitan dengan kepuasan yang mendorong seseorang untuk menunjukkan cinta kasih kepada orang lain. Orang yang selalu bersukacita atau bergembira adalah orang yang mengalami kepuasan batin atau kegembiraan rohani.

Menurut Kitab Suci, sikap atau keadaan batin yang menyebabkan seseorang selalu bergembira bukan karena ia memiliki banyak uang dan harta, tetapi terutama karena berada di dalam Tuhan.  Sukacita itu baik bagi kesehatan karena hati yang gembira adalah obat (Ams 17:22).

Orang yang bersukacita adalah orang yang selalu mengandalkan Tuhan karena di dalam Tuhan, tidak ada duka dan kecemasan. Maka buah dari merayakan Natal bagi orang beriman Kristiani adalah membawa sukacita bagi dunia. Di mana ada sukacita, di sana ada kedamaian. Di mana ada kedamaian,  di sana ada Tuhan. Di mana ada Tuhan, di sana ada kehidupan selama-lamanya. Itulah buah kedua dari merayakan Natal bagi umat Kristiani yaitu sukacita senantiasa di dalam Tuhan.

Buah ketiga adalah Kebahagiaan (Happiness).

Kata bahagia berarti keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Sedangkan kebahagiaan berarti kesenangan dan ketentraman hidup (lahir batin) atau keberuntungan, kemujuran yang bersifat lahir batin (KBBI, hlm. 146).

Dalam Alkitab, Tuhan Yesus pernah berkotbah tentang kebahagiaan yang dikenal dengan "Sabda Bahagia" atau "Ucapan Bahagia", yaitu: 

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya kerajaan sorga; berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur; berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi; berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan;  berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan; berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah; berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah; berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga." (Mat 5: 3-10).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun