Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nenuk, Lalian Tolu, dan Surik Lulik: Tiga Wilayah Keramat yang Perlu Perhatian

15 Oktober 2023   22:45 Diperbarui: 15 Oktober 2023   23:05 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti Nenuk, Lalian Tolu juga demikian. Dengan kedatangan para misionaris dari Serikat Sabda Allah, tanah di sekitar tempat keramat "Lalian Tolu" itu pun diserahkan oleh tua-tua adat untuk dijadikan pusat biara. Dan setelah melewati diskusi dan perencanaan yang matang, Lalian dipilih sebagai tempat persemaian panggilan menjadi Imam. Maka Seminari pun didirikan di Lalian pada tahun 1950.

Maka jelaslah bahwa sebelum masuknya agama Katolik ke Timor, Lalian Tolu menjadi tempat pemujaan berhala para suku-suku Belu di Naekasa dan menjadi tempat keramat.

Dengan masuknya agama Katolik dan berkat kegigihan para misionaris hingga berdirinya Seminari di Lalian, maka Lalian tempat yang dahulu dikeramatkan, kini menjadi tempat "keselamatan" sebab dari Seminari Lalian itu telah menghasilkan banyak Uskup dan Imam yang menjadi misionaris keselamatan di seluruh dunia.

Selain itu, Lalian Tolu kini menjadi pusat keuskupan Atambua dengan berdiri megahnya Istana Uskup Atambua dan Pusat Pastoral Keuskupan Atambua. 

Ketiga, Surik Lulik

Kata 'Surik' (bahasa Tetun-Timor) artinya Pedang, dan 'Lulik' (bahasa Tetun-Timor) artinya keramat atau suci. Maka Surik Lulik artinya Pedang Keramat.

Sebagai tempat, Surik Lulik berada diantara Nenuk dan Lalian. Di Surik Lulik terdapat sebuah danau kecil (bahasa Tetun: Debu) yang keramat sehingga menjadi: Debu Lulik, yang menjadi tempat peristirahatan dan minum bagi para gembala sapi yang menggembalakan sapi mereka di sekitar Nenuk dan Lalian Tolu.

Surik atau pedang itu selalu menjadi alat keamanan diri yang selalu dibawa oleh para gembala atau penjaga sapi. Surik itu biasanya dipakai untuk meretas jalan kalau tertutup oleh belukar. Karena keramatnya wilayah itu, para pencuri pun takut untuk melewati wilayah Surik Lulik.

Karena danau itu kini tidak ada lagi, maka perlahan-lahan nama Surik Lulik pun hampir tidak kedengaran lagi bahkan tidak diketahui oleh generasi akhir ini.

Karena itu lokasi Surik Lulik , kini menjadi tempat atau lokasi berdirinya Gereja dan Pastoran Paroki Santo Antonius Padua, Nela. Untuk diketahui bahwa nama "Nela" merupakan bentuk akronim dari "Nenuk - Lalian Tolu".

Ilustrasi atraksi OMK dari Lalian Tolu (sumber: Victory News)
Ilustrasi atraksi OMK dari Lalian Tolu (sumber: Victory News)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun