Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Mendorong Seorang Imam Katolik Berkanjang dalam Panggilannya

14 Oktober 2023   12:27 Diperbarui: 14 Oktober 2023   12:36 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya Kristuslah Imam yang sejati, yang lainnya hanyalah pembantu-pembantu-Nya                                

(Santo Thomas Aquinas: 1225-1274)

Pada hari-hari dalam minggu selama bulan Oktober ini, penulis telah mendapatkan undangan dan mengikuti kegiatan yang super banget yaitu pentahbisan imam; dan perayaan syukur Perak dan Pancawindu Imamat dari beberapa orang imam Katolik. 

Untuk itu sebagai seorang Kompasianer yang beragama Katolik, saya hendak menuliskan di sini sebuah topik khas bukan pilihan Kompasianer, tetapi sebagai sharing sekaligus informasi kepada para Kompasianer dan pembaca untuk mengenal dan mengetahui eksistensi seorang Imam Katolik dalam kancah pergaulan dunia.

Saya terdorong untuk menuliskan topik ini karena memang belum banyak tulisan mengenal hal yang satu ini. 

Selain itu, penulis juga mau memberikan informasi yang benar, mengapa seorang imam Katolik itu tidak kawin atau tidak punya istri; harus hidup sederhana, taat pada atasan, dan tidak boleh terlibat dalam politik praktis.

Siapa Itu Imam Katolik

Menurut KBBI (hal. 630), pada arti ke-6 di sana dikatakan imam (Kat) adalah pastor yang mempersembahkan kurban misa atau memimpin upacara di gereja. 

Ya itu sebuah tugas imam yang utama sebagaimana  dikatakan bahwa tugas seorang imam adalah menerima persembahan dari umat dan menghaturkannya kepada Tuhan.

Seorang imam menerima jabatan imamat melalui  suatu upacara penahbisan yang disebut Sakramen Imamat atau Sakramen Penahbisan.

Menurut Kompendium Katekismus Gereja Katolik nomor 323 dikatakan 'melalui rahmat khusus Roh Kudus (tahbisan), sakramen Imamat membuat orang yang ditahbiskan mampu melaksanakan kuasa suci atas nama dan dengan wewenang Kristus untuk pelayanan umat Allah'. 

Siapakah yang berhak menjadi imam?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun