Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kabi' dan Alu': Tempat Sirih Orang Dawan Sarana untuk Mempererat Silaturahim

23 September 2023   21:02 Diperbarui: 23 September 2023   21:05 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aol'inuh tempat sirih pinang pria Dawan (dok.pribadi)

Kemarin (Jumat, 22/9/2023) ketika mengunjungi salah satu stan pameran ekonomi kreatif di alun-alun Keuskupan Atambua, istri saya membeli sebuah anyaman dari daun lontar yang diberi warna-warni, selain untuk memperindah, tentu memiliki  juga arti filosofinya tersendiri.

Bagi masyarakat Timor, khususnya orang Dawan atau yang biasa disebut "Atoin Pah Meto", tempat sirih atau dalam bahasa Dawan disebut Kabi' (untuk perempuan) dan Alu' (untuk laki-laki) memiliki arti dan simbol yang sangat mendalam.

Dalam Kamus Uab Meto (bahasa Dawan) yang ditulis oleh Andreas Tefa Sa'u, SVD dan diterbitkan oleh Perum Percetakan Negara Republik Indonesia, Juni 2020 di sana diuraikan dengan baik arti dari kedua kata tersebut.

Baca juga: Makna Niut Sa

Kabi' adalah tempat sirih kaum wanita, yang biasanya terbuat dari daun lontar. Ada sekurang-kurangnya tiga macam atau model tempat sirih bagi wanita dilihat dari dekorasi atau hiasannya, yaitu:

Pertama, tempat sirih bagi wanita yang bagian luarnya dihiasi dengan manik-manik disebut Kaeb'inuh.

Kedua, tempat sirih bagi wanita yang bagian luarnya dihiasi dengan ukiran, disebut Kaeb'malula.

Ketiga, tempat sirih bagi wanita yang dibiarkan putih polos, tidak dihiasi, disebut Kaeb'muti  (hal. 251).

Sedangkan  tempat sirih bagi laki-laki Dawan disebut Alu' yaitu kantung yang terbuat dari kain untuk menyimpan sirih pinang bagi laki-laki. Biasanya digantungkan pada bahu seorang laki-laki, apabila keluar rumah atau mengikuti suatu upacara adat.

Seperti kabi', demikian pun Alu' atau Aol (bila digandeng dengan kata lain) bagi laki-laki juga terdiri dari dua macam atau model dilihat dari dekorasi atau hiasannya, yaitu:

Pertama, Aol'inuh yaitu tempat sirih pinang kaum laki-laki yang dihiasi dengan manik-manik yang berwarna-warni.

Kedua, Aol'noune' yaitu tempat sirih pinang bagi kaum laki-laki yang dihiasi dengan uang perak kuno dari zaman Belanda (hal. 82).

Aol'inuh tempat sirih pinang pria Dawan (dok.pribadi)
Aol'inuh tempat sirih pinang pria Dawan (dok.pribadi)

Makna Kabi' dan Alu' bagi Orang Dawan

Bagi masyarakat Dawan tempat sirih bagi wanita dan laki-laki mempunyai makna yang mendalam, yaitu:

Pertama, menunjukkan kedewasaan.

Bagi perempuan dan laki-laki orang Dawan yang sudah akil balik ditandai dengan memiliki tempat sirih. Itu berarti sudah dewasa dan siap untuk berumah tangga. 

Karena itu, biasanya pada saat upacara peminangan, kedua calon mempelai yaitu laki-laki dan perempuan, masing-masing akan membawa tempat sirihnya dan memberi atau membagi sirih pinang kepada para tamu undangan.

Selain itu, tanda-tanda kedewasaan itu nampak juga dalam kebiasaan makan sirih pinang. Bagi seorang wanita Dawan yang sudah bisa makan sirih pinang dan merah, itu menandakan kematangan dan kedewasaan.

Kedua, mempererat tali silaturahim

Bagi masyarakat Dawan, kebiasaan makan sirih-pinang bukan hanya pada kaum wanita tetapi juga pada kaum laki-laki. Kebiasaan atau habitus ini ditandai dengan memiliki kabi' dan alu' sendiri.

Di mana-mana di masyarakat Timor pada umumnya, dan masyarakat Dawan pada khususnya, menyuguhkan sirih pinang kepada tamu merupakan kewajiban yang pertama, sebelum menyuguhkan minuman atau makanan. 

Bagi masyarakat Dawan, menyuguhkan sirih pinang mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan. Dengan makan sirih pinang bersama, akan menambah kedalaman relasi persaudaraan. 

Ketiga, Menunjukkan identitas sebagai Orang Dawan

Di mana pun sebuah keluarga Timor, khususnya orang Dawan tinggal dan berada, salah satu hal yang sudah pasti ditemui dan ada adalah kabi' sebagai identitas budaya orang Dawan.

Dan lihatlah ketika sebuah pasangan pengantin orang Dawan yang mengenakan busana adat dan budaya Dawan atau Timor lengkap dengan kabi' dan alu' akan terlihat betul-betul menampakkan identitasnya sebagai orang Dawan/Timor.

Fungsi  Kabi' dan Alu'  dalam hidup bermasyarakat

Karena begitu besarnya peranan Kabi' dan Alu' sebagai sarana untuk mempererat silaturahim, maka orang atau keluarga yang tidak memiliki kabi' atau alu' dianggap sebagai orang yang tidak tahu adat.

Karena itu setiap keluarga orang Dawan yang beradat sudah pasti memiliki tempat sirih pinang itu, meskipun mereka sendiri tidak selalu makan sirih pinang, tetapi demi menjaga tali silaturahim, maka keluarga tersebut akan menyiapkan sirih pinang apabila ada tamu.

Kalau ternyata ada tamu yang datang dan tuan rumah tidak mempunyai sirih pinang, maka mereka harus berterus terang menyatakan kepada tamu atau memohon maaf karena sirih dan pinang tidak ada. 

Meskipun kadang-kadang ucapan maaf karena tidak ada sirih pinang itu hanyalah basa-basi, tetapi sangat dituntut sebagai orang Dawan atau bahkan Timor yang baik.

Karena zaman semakin berubah, maka bentuk dan model kabi' dan alu' pun makin bervariasi, ada yang dibuat dari kayu, ada yang berupa anyaman, dan ada juga terbuat dari aluminium, namun tetap memiliki makna dan fungsi yang sama. 

Itulah sebabnya pada pekan pameran ekonomi kreatif tingkat Keuskupan Atambua di alun-alun depan keuskupan di Lalian Tolu, ada beberapa stan pameran yang juga memamerkan dan menjual kabi atau tempat sirih bagi kaum perempuan.

Jadi, apapun bentuk dan model kabi' dan alu' yang dimiliki keluarga-keluarga Dawan sekarang ini, namun yang terpenting adalah fungsi dan maknanya dalam kehidupan, terutama sebagai sarana menuju silaturahmi yang lebih baik dan mendalam.

Kepada masyarakat Timor umumnya dan Dawan khususnya, mari kita berusaha terus melestarikan budaya ber-kabi' dan ber-alu' untuk semakin mempererat tali silaturahmi di antara orang Timor dan masyarakat manusia pada umumnya.

Sebab dengan memiliki kabi' dan alu', kita menunjukkan identitas kita sebagai orang Dawan yang tahu adat istiadat dan melestarikannya. ***

Atambua: 23.09.2023

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun