Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Krisostomus si Mulut Emas dan Relevansinya pada Era Berita Hoaks dan Hate Speech

13 September 2023   14:42 Diperbarui: 13 September 2023   15:59 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, Hidup Sederhana vs Glamourist atau Keglamoran

Kehidupan Krisostomus mengajarkan kepada manusia jaman now untuk menghargai kesederhanaan atau hidup sederhana sebagai lawan dari glamourist atau keglamoran. 

Sebagaimana diungkapkan dalam mirifica.net bahwa meskipun Yohanes Krisostomus selalu sakit, namun ia melakukan banyak karya yang mengagumkan. Ia selalu berkotbah satu atau dua kali sehari, dan memberi makan para fakir miskin serta memberi perhatian terhadap banyak yatim piatu di Konstantinopel. Ia juga menghentikan pertunjukkan-pertunjukkan yang tidak layak dipertontonkan di Konstantinopel.

Karena itu kepada kita manusia jaman Yohanes mengajak kita untuk hidup sederhana dan tidak mempertontonkan kemewahan dan  hidup yang serba gemerlapan. 

Relevansi dari ajaran dan kehidupan Yohanes Krisostomus bagi kita adalah berani melawan berita hoaks, menghentikan segala ujaran kebencian terhadap orang lain, dan berani hidup sederhana melawan serba glamor baik dalam kata maupun dalam tindakan. Yohanes Krisostomus mengajarkan kepada kita untuk senantiasa "Verba Docent, Exempla Trahunt", "Kata-kata mengajar, namun teladan menarik". 

Semoga ada manfaatnya!

Atambua: 13.09.2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun