Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mencermati Pidato Pamit Kepala Daerah, Ada Rasa Haru dan Ada yang Meninggalkan Hutang

11 September 2023   22:12 Diperbarui: 11 September 2023   22:17 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ganjar tak kuasa menahan air mata (sumber:detikjateng)

Setiap orang memiliki keunikannya masing-masing, termasuk seorang kepala daerah. Masing-masing kepala daerah mempunyai ciri khasnya tersendiri selama memimpin daerahnya, entah selama lima tahun ataupun sepuluh tahun.

Pada kesempatan istimewa ini, melalui tulisan ini penulis hendak mengangkat keunikan dan ciri khas beberapa kepala daerah yang telah pamit dari rakyatnya, baik karena masa tugasnya telah selesai, maupun karena hendak mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden 2024.

Dirilis dalam Kompas.com, sedikitnya ada 170 Kepala Daerah yang telah pamit karena habis masa jabatannya.  Menurut sumber tersebut, unsur kepala daerah paling banyak berasal dari bupati yakni 115 orang; wali kota 38 orang; dan gubernur ada 17 orang.

Pada tulisan ini, penulis tidak bermaksud mengulas semua , tetapi penulis akan membatasi diri pada beberapa pemimpin yang menurut rasa penulis dapat menjadi sample untuk yang lainnya.

Berikut ini 5 (lima) kepala daerah yang pamit dari rakyatnya, apa yang menjadi materi pidato pamitan, dan pada bagian akhir penulis mencoba menganalisa sekenanya.

Pidato-Pidato Pamit

1) Pidato Pamitan Gubernur Jawa Tengah : Ganjar Pranowo, Semarang, 5 September 2023

"Bapak Ibu kami mohon pamit. Saya hanya ingin dikenang satu saja. Bahwa saya, kulo, sederek'e panjenengan (saya saudara Anda). Bahwa kita semuanya bersaudara dan kelak kemudian kita akan berjumpa di suasana yang selalu bersemangat dan kita akan selalu saling melangkahkan kaki bersama".

Pak Ganjar Pranowo dalam pidatonya, juga mengenang masa-masa selama memimpin Jawa Tengah. Menurutnya, 10 tahun terasa seperti baru kemarin. Ganjar juga meminta maaf dan berterima kasih atas dukungan masyarakat selama dirinya menjabat sebagai gubernur.

Kata-kata pamit dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo itu diucapkan pada saat pamitan bersama para warganya di Semarang. Mereka mengemas acara pamiotan itu bertajuk "Terima Kasih Jawa Tengah", Selasa, 5 September 2023.

(detikjateng, "Pamit di Semarang, Ganjar: Saya Hanya Ingin Dikenang Satu Saja...)

2) Pidato Pamitan Gubernur Jawa Barat: Ridwan Kamil, Bandung, 3 September 2023

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Pamit: "Saya akan Jadi Warga Biasa".

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berpamitan kepada warganya dari jabatan gubernur dengan meninggalkan banyak prestasi selama ia menjadi orang nomor satu di Jabar.

"Jabar Juara, Jabar Juara, Jabar Juara. Para hadirin warga Jawa Barat semuanya, saya akan menyerahkan mandat maka mulai Selasa pagi saya akan kembali sebagai Ridwan Kamil warga biasa," kata Ridwan Kamil kepada ribuan warga yang hadir di Stadion Siliwangi, di hari terakhir acara West Java Festival 2023, Minggu (3/9/2023).

(https://www.viva.co.id/berita/nasional/1633781-gubernur-jabar-ridwan-kamil-pamit-saya-akan-jadi-warga-biasa)

3) Pidato Pamitan Gubernur DKI: Anies Baswedan, Jakarta, 16 Oktober 2022

Pidato Perpisahan Anies Baswedan dari Gubernur DKI: "Kami mempertanggungjawabkan di Hadapan Allah"

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkansalam perpisahan kepada warga Jakarta di hari terakhir masa jabatannya. Dalam pidatonya, Anies Baswedan mengembalikan mandat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies meminta warga Jakarta agar menjadi saksi jika dirinya kelak dimintai pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.

"Doakan kami dan jadilah saksi bagi kami, saksi yang nanti akan bersama pada saat kami mempertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT sang pemilik segala kekuasaan, yang memberikan kekuasaan kepada siapapun yang Ia kehendaki, dan yang mencabut kekuasaan dari siapapun yang Ia kehendaki", kata Anies

(SerambiNews.com dengan judul Pidato Perpisahan Anies Baswedan dari Gubernur DKI: Kami mempertanggungjawabkan di Hadapan Allah)


4)  Pidato Pamit Gubernur Sulawesi Selatan: Andi Sudirman Sulaiman,  Makassar, 4 September 2023

Sonora.ID memberitakan hari terakhir  Andi Sudirman Sulaiman menjabat Gubernur Sulawesi Selatan diwarnai suasana haru. Pada Senin, 4/9/2023, Gubernur Andi berpidato sekaligus berpamitan dengan para ASN, pejabat lingkup Pemprov. Sulsel, para bupati dan walikota serta Forkompinda yAng hadir. 

Gubernur termuda di Indonesia itu tak kuasa menahan tangis ketika menyampaikan kesan-kesannya selama memimpin Sulsel. 

"Saya tidak perlu menjadi keluhan, tapi cukuplah saya menyelesaikan apa yang menjadi tugas saya. Yakinlah bersama ASN saya tercinta ini, bersama orang terbaik saya ini, dan Non-ASN, merekalah orang terbaik yang selalu setiap saat berjuang. Saya tentu punya kekurangan", ucap Andi sudirman sambil menitikkan air mata.

(Sonora.id/read/423882792/andi-sudirman-sulaiman-pamit-ucapkan-terima-kasih-kepada-asn-dan-warga-sulsel)

5)   Pidato Pamitan Gubernur NTT: Viktor Bungtilu Laiskodat, Kupang,16 Agustus 2023

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan capaian kinerja selama lima tahun sekaligus berpamitan dengan masyarakat di Propinsi berbasis kepulauan ini bersama Wakil Gubernur Josef Nae Soi.

"Saya bersama Bapak Wakil Gubernur beserta istri dan keluarga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak atas segala lantunan syafaat, nasihat, ide-ide cerdas, kritik, perhatian dan segala tindakan baik, mendukung kami selama lima tahun masa kepemimpinan kami", kata Viktor Bungtilu Laiskodat.

Viktor B. Laiskodat mengaku malu karena angka kemiskinan di Provinsi itu hanya mampu turun dua persen dari satu juta lebih warga miskin di daerah yang dipimpinannya itu.

Menurut Laiskodat, "Pemimpin itu ibarat matahari jika ia terbit tidak dapat yang menolaknya, tetapi jika ia pergi tidak ada kekuatan yang dapat menahannya."

(https://kupang.antaranews.com/berita/117060/gubernur-viktor-pamit-kepada-warga-ntt)

Analisa Sekenanya

Terhadap isi konten pidato dan gestur para kepala daerah yang pamit, penulis memberikan sebuah analisa sederhana namun sekenanya saja, yakni:

Pertama, Adanya pernyataan dari ketulusan hati yang terdalam

Apa yang diungkapkan oleh para kepala daerah dalam pidato pamitnya di sana terlihat adanya pernyataan yang tulus yang lahir hati  dari kedalaman hati seorang pemimpin terhadap rakyatnya. Bahwasannya apa yang dilakukan selama 5 atau 10 tahun, itulah yang dikatakannya.

Kedua, Adanya kerendahan hati untuk mengakui kelebihan dan kekurangan

Dari pidato pamit para gubernur itu, secara pribadi saya melihat ada secercah cahaya karena kesan-kesan itu datang dari kerendahan hati. Dengan rendah hati mengakui apa yang seharusnya dilakukan karena telah dijanjikan namun belum dapat direalisasikan.

Ketiga, Adanya perasaan manusiawi yang nampak dalam tangisan dan air mata.

Sekuat-kuatnya seseorang namun ketika berhadapan dengan kenyataan yang mana ia harus meninggalkan orang-orang yang dicintainya. Hati siapa yang tak kan luluh di depan rakyat yang dilayani dengan tulus dan cinta mencucurkan air mata. Pak Ganjar Pranowo dan Andi Sudirman tidak mampu menahan air mata, itulah tanda-tanda seorang pemimpin daerah yang sangat manusiawi. Ikut merasakan apa yang dirasakan rakyatnya.

Keempat, Adanya pengakuan akan keterbatasan diri dan memohon maaf

Sehebat-hebatnya seseorang pemimpon, ada juga kelemahannya. Pak Anies Baswedan sadar bahwa lima tahun menjadi pemimpin di DKI tidaklah gampang, karena itu ia menyadari keterbatasannya dan menyerahkan itu semua kepada Allah SWT. 

Dalam keterbatasan itu, seorang pemimpin harus jujur mengakui bahwa ia belum berbuat banyak untuk rakyat dan wilayahnya. Jadi selain banyak janji yang belum digenapi, bahkan ada juga kepala daerah yang harus meninggalkan hutang yang besar kepada daerahnya. 

Kelima, Ada kesempatan untuk berterima kasih.

Dalam pidato pamit itu, salah satu hal yang mendominasi adalah ucapan terima kasih atas kerja sama dan sumbangan pikiran, ide dan gagasan  serta bantuan rakyat dan semua pihak sehingga tugas yang maha berat itu dapat diselesaikan dan diserahkan kepada rakyat untuk melanjutkannya.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih banyak  atas komentar-komentar yang ditinggalkan.

Atambua: 11.09.2023


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun