Menjadi Kompasianer ternyata tidak sia-sia. Kita mendapatkan banyak hal-hal baru. Sebagai contoh, saya baru tahu kalau bulan Agustus adalah bulan ASI sedunia, karena setiap tanggal 1 Agustus diperingati sebagai Hari Air Susu Ibu (ASI) Sedunia.
Selain itu dengan membaca banyak tulisan dan informasi, saya juga mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru bahwa menyusui bukanlah semata-mata tugas ibu atau istri. Tetapi suami juga mesti ikut berkontribusi dalam membangun support system bagi sang ibu dalam menyusui.
Pentingnya menyusui bayi yang baru lahir menjadi dasar bagi peringatan Hari Air Susu Ibu sedunia. Sebab ASI merupakan makanan utama seorang bayi hingga mencapai usia 6 bulan.
Hal ini tentu sangat penting untuk diperhatikan baik oleh ibu maupun ayah dalam hal ini suami agar air susu ibu tetap terjamin dan segar bagi si buah hati.
Perlu diketahui bahwa Hari ASI Sedunia pertama kali ditetapkan oleh WHO dan UNICEF baru pada tahun 1990. Hal ini tentu beralasan. Maka kita patut bertanya, Â "Mengapa WHO baru menetapkan Hari ASI pada tahun 1990?" Pada hal kita sama-sama tahu bahwa pemberian ASI bagi bayi baru lahir itu sudah setua manusia.
Kok, mengapa WHO harus menetapkan lagi sebuah hari khusus untuk itu? Â Bukankah WHO dan UNICEF telah mencampuri urusan keluarga yang sudah dilaksanakan berabad-abad?
Tentu saja WHO dan UNICEF tidak mencampuri urusan keluarga dalam pemberian ASI kepada anak mereka. Namun, kemungkinan ada sesuatu yang kurang selama ini. Ada berbagai alasan sampai WHO sebagai organisasi kesehatan dunia turun tangan untuk membantu menangani hal ini.Â
Bisa saja karena berbagai alasan, banyak ibu tidak menjalankan fungsinya secara benar terutama dalam memberikan ASI kepada anak mereka.
Selain itu, ada banyak ayah dan suami yang tidak mendukung istrinya dalam hal ini ibu menyusui untuk memberikan ASI kepada bayi mereka.Â
Karena itu, dalam ulasan ini, penulis sebagai seorang suami dan ayah mencoba meramu berbagai pandangan tentang sejauh mana kontribusi para suami dalam mensupport para ibu dalam menyusui bayi mereka.
Sebetulnya peran suami sangat penting dalam mendukung istrinya sebagai ibu menyusui untuk memberikan ASI kepada buah hati mereka.Â
Menurut dr. Jeanne Roos-Tikoalu, Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta sebagaimana dirilis dalam Liputan6.com, mengatakan bahwa seorang ibu menyusui yang mendapatkan dukungan penuh dari suami dan keluarga memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, sebab suami memegang peranan sangat penting dalam kesuksesan proses menyusui.
Mari kita lihat bersama, apa saja kontribusi suami dalam membangun support system bagi istri yang sedang menyusui buah hati.
1. Suami membantu menghendel urusan-urusan kerumah-tanggaan selama masa ibu menyusui.
Urusan rumah tangga itu sesuatu yang rumit, mulai dari hal-hal yang kecil dan sepele hingga hal-hal super biasanya ditangani istri. Mulai dari mencuci piring, mengepel hingga berbelanja dan lain-lain. Alangkah indahnya bila pada saat ibu menyusui, suami berperan mengambil alih semua tugas itu sehingga dapat memberi peluang kepada istri dan ibu yang sedang menyusui untuk memberi perhatian serius dan ekstra pada sang buah hati. Seorang suami yang baik akan menjalankan semua itu dengan penuh tanggung jawab demi istri dan si buah hati.
2. Suami bisa berperan membantu menciptakan suasana yang memungkinkan istri menyusui dengan aman
Sekali lagi menurut Jeanne Roos-Tikoalu, hubungan yang harmonis dengan istri di masa menyusui akan mampu meningkatkan kerja hormon oksitosin yang menentukan keluarnya ASI.
Selain itu, seorang suami dapat juga memberikan dukungan-dukungan fisik secara langsung seperti memberikan pijatan kepada istri sehingga bisa membantu menciptakan suasana tenang dan aman bagi istri pada saat menyusui sang buah hati.
3. Suami dapat menyiapkan bahan makanan dan buah-buahan yang membantu menambah produksi ASI
ASI merupakan sumber makanan serta minuman khusus bagi bayi yang baru dilahirkan hingga berusia 6 bulan. Untuk itu ibu perlu menyediakan ASI yang cukup untuk kebutuhan bayinya. Karena itu diperlukan konsumsi makanan-makanan penambah ASI yang akan membuat ASI tetap lancar dan berlimpah.
Diharapkan pada masa ini, suami atau ayah dapat membantu menemukan bahan makanan dan buah-buahan yang bermanfaat dalam menambah produksi ASI, seperti buah pepaya; sayur bayam; wortel; kacang-kacangan; biji jintan hitam; labu; jagung; ikan dan telur.
Apabila suami melaksanakan tugas-tugas ini dengan sungguh-sungguh pada saat ibu menyusui, niscaya membantu ibu untuk menyusui dengan baik dan teratur.Â
Selain itu, suami juga dapat mensupport istri untuk sungguh-sungguh selama 6 bulan dapat menyusui dengan lebih sering dan lebih lama; dan dapat menyusui dengan kedua payudara dengan baik.
Dengan demikian, semoga dengan bantuan dan dukungan suami dan ayah, ibu dapat menjalankan tugasnya dengan baik untuk menyusui si buah hati dan si buah hati pun akan sehat sentosa selamanya.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para suami dalam kontribusinya bagi sang istri untuk menyusui dengan sempurna si buah hati.
Atambua: 09.08.2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H