Saat ini di mana-mana, hampir di seantero pulau Timor, orang menyelenggarakan pesta pernikahan. Ya, bisa dikatakan juga sebagai musim pernikahan. Mengapa? Kita tidak tahu sejak kapan, tradisi ini dilaksanakan. Rasa-rasanya sudah lama sekali.Â
Umumnya di Pulau Timor, perayaan pernikahan dibagi dalam 2 (dua) gelombang. Gelombang pertama biasanya pada bulan Juni sampai Agustus. Dan gelombang kedua dilakukan pada bulan September sampai November.
Penulis berusaha mencari tahu, mengapa pesta pernikahan di Timor dibagi dalam dua gelombang dan sejak kapan tradisi ini dimulai.
Setelah menelusuri berbagai sumber baik tertulis maupun lisan, penulis akhirnya dapat menyimpulkan sebagai berikut.
Soal Pembagian Gelombang
Dalam tradisi gereja Katolik yang dianut oleh sebagian besar masyarakat pulau Timor, perayaan perkawinan secara umum dibagi dalam dua gelombang sesuai dengan kebiasaan masyarakat Timor. Karena itu gereja Katolik membuat kebijakan persiapan perkawinan yang disebut Kursus Persiapan Perkawinan Katolik (KPPK), dilakukan dalam dua gelombang.Â
Gelombang pertama dibuka mulai minggu I sesudah Paskah hingga akhir bulan Mei. Untuk itu biasanya di paroki-paroki diumumkan agar para orang muda Katolik yang telah siap untuk menikah dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti KPPK.Â
Biasanya mereka yang telah berumur cukup dewasa sesuai hukum kanonik dan Undang-Undang Perkawinan RI Tahun 1974. Di Indonesia, umur minimal yang dianggap sah untuk dapat melangsungkan pernikahan adalah 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki.