Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Tradisi "Ora et Labora" dalam Bingkai Kehidupan Manusia

11 Juli 2023   08:07 Diperbarui: 11 Juli 2023   08:12 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang bekerja keras (sumber foto: pexels)

Konsep manusia sebagai Homo Faber dan Homo Laboris

Pandangan manusia mengenai kerja tangan sudah lama muncul sejak manusia mengenal apa itu peradaban. Sebab dengan bekerja, manusia memperkenalkan dirinya sebagai makhluk yang beradab. Dalam hal ini sebagai Homo Faber atau makhluk pekerja, terutama di dalam dunia pertanian atau pengolahan tanah.

Dengan konsep itu hendak dikatakan bahwa hal yang utama di dalam kehidupan manusia adalah kerja. Selain konsep homo faber, juga adanya homo laboris.

Kedua konsep ini menegaskan bahwa kerja adalah hal yang pokok dalam kehidupan manusia. Tanpa kerja, manusia akan kehilangan makna hidupnya.

Konsep homo laboris ini kemudian dilengkapi oleh adanya tradisi hidup monastik yang dipraktekkan oleh para biarawan dan biarawati di Timur Tengah dan Eropa Barat.  

Di dalam tradisi hidup monastik itu, para anggotanya bukan hanya menggeluti pekerjaan mereka sehari-hari, tetapi mereka juga melakukan olah rohani, melalui doa setiap hari untuk mendahului segala aktivitas mereka.

Lantas, kemudian lahirlah konsep baru di mana manusia bukan hanya sebagai homo faber atau homo laboris melainkan juga "homo religious atau makhluk pendoa." 

Sebagai homo religious, manusia tidak hanya bekerja, tetapi juga dikenal sebagai makhluk yang senantiasa mendekatkan diri dengan penciptanya dalam aktivitas "doa".

Kebiasaan hidup doa dan kerja itulah yang dilakoni dalam kehidupan biara-biara kala itu sehingga kemudian dikenal adanya konsep atau tradisi hidup "Ora et Labora" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "berdoa dan bekerja".

Ungkapan berdoa dan bekerja ini selanjutnya menjadi ungkapan khas yang digunakan umat Kristen sebagai motto saat bekerja agar senantiasa diberkati oleh Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun