Penulis berusaha mencari tahu alasan mengapa jambu yang di jual di sini rasanya berbeda dari yang dijual di tempat lain.
Menurut Maria (40), salah seorang ibu yang menjual jambu di tempat itu, "Jambu di sini rasanya lain dalam arti lebih manis, alami dan segar karena kami langsung petik di pohon sehingga masih segar. Juga rupanya jambu-jambu itu sangat subur sehingga manis dan buahnya mulus", kata Mama Maria.
***
Perjalanan kami lanjutkan menuju Niki-Niki yang jaraknya sekitar 40-an kilometer. Setibanya di Niki-Niki, para penumpang mesti turun untuk makan siang.Â
Kali ini kami makan di Rumah Makan Antika. Rumah Makan Antika menyediakan banyak menu pilihan. Selain untuk makan, kesempatan bagi para penumpang untuk menggunakan toilet umum.
Ada lima bus umum yang saat itu para penumpangnya menikmati makan di RM. Antika.
Wah, ternyata ada juga service khusus bagi para sopir dan keneknya. Kepada mereka, bos RM. Antika menyediakan hidangan khusus karena mereka telah membawa banyak orang untuk makan di rumah makannya.Â
Apalagi katanya, bagi bus yang menjadi pelanggan tetap, malah diberi bonus oleh si pemilik Rumah Makan. Lumayan dong, sebagai pemasukan tambahan bagi kru bus "Sinar Gemilang".
Orang Dawan mempunyai sebuah slogan yang terkenal mengenai kesan terhadap sesuatu. Dalam kearifan lokal orang Dawan dikatakan, "Mite't mutone, mokne't make". Artinya "Kalau ketemu atau lihat dia tolong sampaikan pesan, kalau bersama dia, katakanlah kepadanya!
***