Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memaknai Ungkapan "Biarlah Ia Makin Besar, Tetapi Aku Makin Kecil" dalam Hidup

24 Juni 2023   06:16 Diperbarui: 24 Juni 2023   06:44 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Santo Yohanes Pemandi Naesleu, Kefamenanu (foto:anak kefa)

KELAHIRAN SESEORANG selalu mempunyai makna tertentu baik bagi orang itu sendiri maupun bagi orang lain di sekitarnya. Karena itu peristiwa kelahiran merupakan suatu moment yang istimewa dan membawa sukacita tersendiri bagi keluarga besar. Apalagi bila kelahiran seorang anak itu telah ditunggu-tunggu sekian lama.

Hari ini, Sabtu, 24 Juni 2023 kita sendiri tidak tahu berapa banyak anak manusia yang dilahirkan kedunia pada hari ini. Juga ada berapa banyak orang yang merayakan hari kelahirannya pada hari ini.

Ada banyak tokoh-tokoh dunia yang lahir pada tanggal 24 Juni. Sebut saja Lionel Messi yang lahir pada 24 Juni 1987. Ia seorang pemain sepak bola profesional asal Argentina yang dianggap sebagai pemain terbaik dan terhebat sepanjang masa.

Ada juga aktris dan penyanyi asal Hongkong, Cecilia Cheung, kelahiran 24 Juni 1980. Ada juga Eduardo Alfredo Juan Bernardo Frei Ruiz-Tagle, kelahiran 24 Juni 1942, seorang politisi Chili yang menjabat sebagai Presiden Chili periode 1994 -2000.

Dan secara khusus pada hari ini dalam Gereja Katolik Roma, merayakan Hari Raya Kelahiran Yohanes Pembaptis. Menurut catatan sejarah, Yohanes Pembaptis atau Yohanes Pemandi, lahir mendahului Yesus 6 bulan. Karena ketika Maria, Ibu Yesus menerima kabar bahwa ia akan mengandung, malaikat Gabriel juga telah mewartakan tentang perkandungan Elisabet atas Yohanes. "...inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu" (Luk 1: 36).

Kelahiran Yohanes Pembaptis sudah lama dirindukan oleh kedua orang tuanya, Zakaria dan Elisabet. Kedua pasangan suami isteri ini sudah tua renta, namun beriman. Mereka percaya bahwa suatu saat mereka pasti mempunyai seorang anak. Karena bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Kelahiran Yohanes yang dinanti-nanti dengan penuh kerinduan itu dikisahkan dalam Alkitab dengan begitu menarik.

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.

Soal Nama

Sekarang yang menjadi soal adalah nama. Dalam tradisi Yahudi pemberian nama anak mengikuti nama bapak atau anggota keluarganya. Karena itu ketika tetangga-tetangganya mau memberi nama Zakaria, Jr menurut nama bapanya, Elisabet tidak mau. "Jangan, ia harus dinamai Yohanes".

Ketika itu, Zakaria sedang bisu, ia tidak bisa berkata-kata. Karena itu mereka memberi dia batu tulis untuk menuliskan nama anak itu. Lalu ia menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes" (Luk 1:63).

Yohanes artinya Tuhan itu baik, atau Tuhan adalah baik/pemurah.

Nama yang diberikan kepada seseorang menunjukkan identitas dan kepribadian orang tersebut. Dan kepribadian seorang anak, tidaklah terlepas dari pendampingan kedua orang tua.

Berbeda dari tokoh-tokoh politik, birokrasi, olahraga, dan bisnis dalam dunia, tokoh Yohanes Pembaptis memiliki keunikannya sendiri sebagaimana nama yang diberikan kepadanya.

Yohanes Pembaptis terkenal dengan ungkapan:  "Dia harus makin besar, tapi aku harus makin kecil".

Apa makna di balik ungkapan yang luar biasa ini?

1. Tanda Kerendahan Hati

Di tengah dunia yang glamour dewasa ini kerendahan hati menjadi tindakan yang langka. Banyak orang berjuang untuk menduduki jabatan tertinggi. Bahkan untuk itu, mereka menghalalkan berbagai cara. Prinsip umum, 'Asal saya .......'

Mungkinkah di tengah persaingan politik menjelang Pemilu serentak 2024, kita dapat menjumpai tokoh-tokoh yang rendah hati seperti ini? Ataukah setiap orang berjuang supaya ia yang harus menang dan mengorbankan orang lain?

Menang tidak jadi soal, asal tidak menghalalkan cara!

2. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan kelompok

Butir-butir nilai Pancasila jelas mengamanatkan agar setiap warga negara yang baik menomorsatukan kepentingan bangsa dan negara, dan bukan sebaliknya mendahulukan kepentingan pribaadi atau kelompok. Mari kita lihat perkembangan politik dewasa ini, sudahkah kita berlaku demikian?

3.  Berani keluar dari zona nyaman

Yohanes Pembaptis tokoh yang mengajarkan agar orang berani keluar dari kenyamanan pribadi dan grup. Kalau grup menuntut sesuatu yang bertentangan dengan suara hati atau hati nuraniku, apakah aku berani keluar dari zona tersebut? Ataukah saya ikut bertahan untuk menindak mereka yang lain?

Itulah juga yang diminta oleh Paus Fransiskus bahwa setiap orang mesti keluar dari zona nyamannya masing-masing untuk memberi kesempatan bagi orang lain ikut ambil bagian.

Ya, inilah beberapa permenungan di tahun persiapan politik ini, ketika orang ramai-ramai mencalonkan diri untuk menjadi yang terbesar dan terdahulu, sementara Yohanes Pembaptis mengajak kita untuk mendahulukan orang lain. Biarlah dia makin besar, tetapi saya makin kecil. 

Apakah masih mungkinkah........?

Semoga bermanfaat bagi kita sekalian!

Kupang, 24.06.2023

Sumber Referensi:

Wikipedia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun