Warna hitam melambangkan misteri dan kegelapan. Namun makna warna hitam pada toga dan topi  para wisudawan itu sebenarnya melambangkan keagungan.Â
Jadi misteri dan kegelapan dunia akibat kebodohan manusia inilah yang harus dikalahkan oleh seorang sarjana dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang selama ini  diperolehnya pada masa kuliah. Maka seorang sarjana diharapkan dapat menyibak kegelapan itu.
Bagaimana dengan wisuda PAUD - SMA?
Setelah mendalami arti kata wisuda dan atribut yang dipergunakan, maka kita dapat mengatakan bahwa wisuda hanya dapat dilakukan terhadap sarjana yang telah menyelesaikan kuliah di perguruan tinggi dan dinyatakan lulus.Â
Maka jenjang pendidikan yang berada di bawah PT tidak dibenarkan melakukan wisuda, terutama menggunakan pakaian toga dan topi persegi hitam itu.Â
Apalagi PAUD yang belum dikategorikan sebagai jenjang pendidikan formal tentu saja tidak dibenarkan mewisuda anak-anak dengan menggunakan pakaian toga dan topi sarjana, dengan alasan berikut:
Satu, dengan melakukan wisuda terhadap PAUD kita secara sadar atau pun tidak sadar menurunkan derajat makna wisuda sesungguhnya.
Dua, dengan mewisuda anak-anak PAUD kita sesungguhnya membuat kacau (chaos) sistem pendidikan kita. Maka sebaiknya praktek ini segera ditinggalkan atau dihentikan. Dalam hal ini pihak Kementerian Pendidikan sebenarnya sudah melarang hal tersebut, namun dalam praktek masih dilakukan. Â
Mungkin banyak orang masih berpikiran bahwa dengan wisuda dapat menyenangkan hati anak, atau untuk memacu anak untuk masa depan. Namun akan menjadi miris dan naif bila anak hanya senang diwisuda sehabis PAUD, lalu tidak melanjutkan pendidikan hingga menjadi sarjana yang sebenarnya.
Tiga, Anak-anak PAUD atau KB /Kelompok Bermain yang telah menyelesaikan masa bermainnya dan hendak masuk SD sebaiknya mereka dilepas secara resmi saja untuk memasuki jenjang pendidikan formal tingkat dasar yaitu Sekolah Dasar.