Yang hendak kita dalami adalah kata pertama.
Dalam praktek selama ini, ketika seseorang diwisuda, pihak kampus telah menyediakan toga sebagai pakaian atau kostum yang akan dipakai pada waktu wisuda. Setiap kampus memiliki kekhasannya masing-masing. Namun umumnya toga itu berwarna hitam.
Lagi-lagi pengertian toga menurut kamus mengarah ke dua hal yang secara khusus mengeksplisitkan bahwa yang memakai toga itu jelas:Â jabatan guru besar, itu hanya ada di kampus atau Perguruan tinggi. Demikian pun sarjana hanya setelah menyelesaikan studi atau kuliah di perguruan tinggi.
Selain toga, ada juga perlengkapan penting yang dipakai pada saat wisuda, yaitu topi hitam persegi dengan tali.
Kapan dan Dimana?
Seperti yang dilansir dalam detikEdu 28 September 2022, penggunaan topi dan toga dalam wisuda dapat ditelusuri dari universitas pertama di Eropa yang didirikan dan diasuh oleh para pendeta atau pastor pada abad ke-12 dan 13.Â
Pada saat itu para mahasiswanya mengenahkan jubah dan penutup kepala berwarna hitam atau coklat. Mula-mula  sebagai penutup kepala biasa untuk menghangatkan tubuh karena mesin penghangat ruangan belum ditemukan.
Namun pada abad ke-18 jubah  atau toga dan topi hitam mulai dipakai oleh kaum terpelajar untuk membedakan antara pelajar atau mahasiswa dengan orang biasa di kota tempat belajar itu.Â
Waktu terus bergulir. Berbagai praktek wisuda dilakukan. Dan penggunaan atribut seperti toga (jubah hitam) dan topi persegi mulai dipergunakan sebagai simbol akademik pada berbagai universitas.
Perlu diketahui bahwa perguruan tinggi pertama yang menggunakan toga dan topi sebagai fungsi kelulusan akademik adalah Universitas of Oxford dan Universitas of Cambridge. Kedua universitas ini mewajibkan agar para wisudawannya memakai atribut yang sama yang melambangkan kesetaraan.
Karena itu, toga dan topi hitam itu dimaknai sebagai simbol kecerdasan dan superioritas yang tinggi dibandingkan dengan orang lainnya.Â