Menurut teolog Aloysius Purwa Hadiwardoyo (2020:38), Â pada tahun 1947 Paus Pius XII sudah menegaskan bahwa diakon, seperti uskup dan imam, menerima Sakramen Tahbisan Suci lewat penumpangan tangan uskup yang disebut Sacramentum Ordinis.
Beda Diakon dan Prodiakon
Orang awam sering bertanya-tanya, apakah Diakon sama dengan Prodiakon, kan dua-duanya sama-sama ada dalam gereja Katolik.
Seperti dilansir dalam https://katolikpedia.id, kata prodiakon berasal dari bentukan kata bahasa Latin 'pro' yang berarti 'demi' atau 'untuk', dan kata 'diakon'  yang berarti melayani. Jadi kata prodiakon dapat diartikan sebagai 'untuk melayani'.Â
Istilah prodiakon sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang baru bahkan belum dikenal oleh seluruh umat Katolik. Istilah prodiakon ini baru dikenal sekitar tahun 1980-an, khususnya di Keuskupan Agung Semarang.
Kata prodiakon juga merupakan pengembangan dari kata yang sebelumnya dipakai adalah "diakon awam". Â
Nah, kalau kata awalnya "diakon awam", maka perbedaannya jelas, antara diakon dan prodiakon memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Diakon itu ditahbiskan melalui penumpangan tangan uskup; sedangkan prodiakon tidak ditahbiskan. Ada juga prodiakon perempuan. Sedangkan diakon hanya laki-laki.
Diakon sudah menduduki tahap rendah dari hierarki. Sehari sebelum ditahbiskan menjadi diakon, para frater calon diakon terlebih dahulu mengucapkan janji selibat. Khusus bagi calon diakon  projo. Sedangkan calon diakon dari tarekat sudah lebih dahulu mengikrarkan kaul kekal (selibat).
Sedangkan prodiakon adalah awam yang diangkat oleh uskup untuk melayani di wilayah atau paroki tertentu. Demikian pun tugasnya berbeda dari tugas seorang diakon. Tugas seorang prodiakon adalah  membantu penerimaan komuni kudus dalam rangka perayaan ekaristi atau ibadat komuni.Â