Misalnya, kalau kita mau berbicara atau membahas tentang pergaulan, tentu kita mesti memiliki pengetahuan atau referensi yang benar mengenai pergaulan. Demikian pun kalau kita mau berkomunikasi mengenai hal-hal tertentu.
Keempat, Memperhatikan Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang dimaksud di sini adalah bagaimana seseorang mengungkapkan pikirannya melalui bahasa yang digunakan yang secara khas memperlihatkan jiwa dan kepribadian si pembicara kalau itu komunikasi lisan atau penulis kalau itu komunikasi tertulis. Barangkali dalam hal ini perlu memperhatikan unsur-unsur penting yang harus ada dalam suatu pembicaraan, misalnya Â
Kelima, Memperhatikan Sopan Santun atau etika Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi, hal yang tidak boleh dilupakan adalah sopan santun atau etika berkomunikasi. Tidak bmemotong pembicaraan seseorang. Komunikasi dapat terjadi dengan baik di mana kedua atau lebih orang yang berkomunikasi itu saling mendengarkan atau yang oleh Paus Fransiskus disebut "berbicara dengan hati".Â
Menurut para pakar komunikasi, suatu komunikasi yang baik itu tidak bertele-tele, tidak berputar-putar atau berbelit-belit untuk menyampaikan maksud atau poin pembicaraan. Sebaliknya, komunikasi yang baik hendaknya cepat, tepat, lugas dan harus bisa dimengerti oleh lawan bicara kita.
Dengan memperhatikan kelima hal tersebut, percayalah komunikasi kita tentang apa, dengan siapa,kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana pun sudah pasti akan terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan buah-buah pikiran sederhana ini dapat membantu kita untuk memaknai hari Minggu Komunikasi Sosial Sedunia tahun 2023 dengan baik.
Atambua: 12.05.2023
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H