Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru PAUD yang Ideal, Siapa Takut?

11 Mei 2023   06:20 Diperbarui: 11 Mei 2023   06:36 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Guru dan Pengelola PAUD PKG Natar Ida (Dok.pribadi)

KEMARIN, Sabtu, 6 Mei 2023 sekelompok Guru PAUD bersama para Pengelola PAUD yang tergabung dalam PKG atau Pusat Kegiatan Gugus PAUD "Natar Ida" di Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur, melakukan pertemuan bersama untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan tugas mereka sebagai Guru PAUD.

Perlu diketahui bahwa nama PKG Natar Ida berasal dari bahasa Tetun yang dipakai oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Belu yang terletak di perbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Natar Ida terdiri dari dua kata yaitu "Natar" dan "Ida". Kata Natar dalam bahasa Indonesia berarti Kandang atau Permukiman atau Kumpulan; dan Ida berarti Satu, Tunggal. Maka kata "Natar Ida" berarti Satu Kandang, Satu Perkumpulan, Satu Permukiman dan Satu Keluarga.

Pusat Kegiatan Gugus Natar Ida terdiri dari 8 (delapan) PAUD yaitu PAUD Santo Nino di Batu Merah; PAUD Oan Halituku; PAUD Harapan Bangsa Kotafoun;  PAUD Ferik Katuas Lidak; TK Santo Antonius Padua Nela,

Pada setiap kali ketika mereka melakukan pertemuan atau kegiatan gugus, saya memperhatikan dengan serius para guru dan pengelola ini. Saya mengapresiasi tugas dan tanggung jawab mereka yang sungguh-sungguh luar biasa. Mereka punya perhatian yang besar terhadap anak-anak pada usia 4-6 tahun, yang bagi banyak orang merasa tidak sanggup untuk 'mengajar' anak-anak kecil seperti ini. 

Bahkan seorang ibu yang anaknya dititipkan di salah satu PAUD anggota PKG Natar Ida itu, yakni PAUD Santo Nino mengatakan dengan terus terang kepada penulis bahwa dia tidak sanggup membimbing anak-anak seperti yang dilakukan oleh guru PAUD ini.

"Terus terang pak, saya tidak sanggup mengajar anak-anak kecil seperti yang dilakukan oleh ibu guru PAUD ini. Ibu guru ini dengan sabar dan penuh perhatian mendampingi anak-anak kecil ini seperti anaknya sendiri", demikian pengakuan ibu Ida, salah satu orang tua yang anaknya sedang bermain di PAUD Santo Nino.

Dalam kegiatan PKG Natar Ida minggu lalu itu, penulis pada kesempatan tersebut mendekati para guru PAUD yang sebagian besar adalah ibu-ibu muda itu dan mereka dengan asyiknya membicarakan tugas-tugas yang harus diselesaikan menjelang akhir tahun pelajaran tersebut.

Guru PAUD, Pengelola, Orang tua dan siswa PAUD Santo Nino (dokumen pribadi)
Guru PAUD, Pengelola, Orang tua dan siswa PAUD Santo Nino (dokumen pribadi)

Guru PAUD yang Ideal

Menjadi guru PAUD yang ideal itu memang menjadi cita-cita semua guru PAUD, namun harus diakui bahwa untuk menciptakan sesuatu yang ideal itu gampang-gampang sulit tidak segampang membalikkan telapak tangan.

Mereka menggambarkan tentang seorang pendidik anak usia dini yang disebut Guru PAUD mesti memiliki sejumlah karakteristik sebagai guru PAUD yang ideal. Mereka menyebutkan sekurang-kurangnya 4 (empat) karakteristik seorang guru PAUD yaitu:

Pertama, Guru PAUD harus komitmen terhadap profesinya sebagai Guru PAUD.

Komitmen artinya dengan sadar, tahu dan mau menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah dipilihnya untuk menjadi guru PAUD. Karena itu guru PAUD mesti selalu berusaha untuk memperbaiki dan memperbaharui cara kerjanya agar sesuai dengan tuntutan zaman dan tuntutan siswa-siswinya.

Kedua, Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih kepada anak didiknya

Memang harus disadari bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan anak di sekolah, misalnya karena pendidikan di rumah atau keluarga, pengaruh kawan, atau faktor lingkungan sekolah dan lain-lain. Namun apabila guru memberikan pendampingan atau layanan pendidikan dan bimbingan yang penuh perhatian, atau yang dikatakan Paus Fransiskus, sang Pemimpin Gereja Katolik sejagat itu bahwa semuanya akan berhasil kalau dilakukan dengan "HATI." 

Terlebih kepada anak-anak usia dini, apa pun yang kita tabur tidak akan segera nampak hasilnya, sebab ada teori yang disebut Sleeper effect yang mengatakan bahwa efek pendidikan itu hasilnya baru akan terlihat beberapa bahkan bertahun-tahun kemudian.

Karena itu karakter yang penting harus dimiliki oleh seorang guru PAUD adalah "mendidik atau menanamkan kebaikan tanpa pamrih atau mendidik dengan HATI". Dengan harapan apa yang ditanam sekarang, hasilnya baru akan dinikmati ketika anak itu telah bertumbuh menjadi seorang dewasa.

Ketiga, Pendidik sebagai model atau Tokoh Idola bagi anak

Menjadi guru yang menyenangkan atau disukai anak didik itu membutuhkan proses. Maka dalam proses pembentukan itu seorang guru PAUD harus bisa menjadi tokoh model atau tokoh idola bagi anak. Dengan menciptakan model

Keempat,Membangun Citra Diri Positif pada Anak

Satu hal yang mesti mendapatkan apresiasi pada diri para guru PAUD adalah kepercayaan diri untuk membangun citra diri positif pada anak. Bagaimana seorang guru PAUD berusaha meyakinkan anak-anak yang masih polos dan jujur itu untuk selalu memiliki citra positif terhadap dirinya sendiri.

Selain itu, saya melihat di dalam diri para guru PAUD yang sebagian besar adalah ibu-ibu muda, mereka sangat menekuni tugas dan profesi mereka meskipun penghasilan mereka sangatlah tidak sesuai dengan tugas dan pekerjaan yang begitu berat namun mulia itu. 

Ketekunan dan perhatian mereka yang menjadikan mereka "Besar" di hadapan anak-anak didik mereka dan para orang tua. Pengabdian yang tulus meski tak seberapa yang mereka dapatkan dari 'mendidik' anak bangsa itu, tapi toh itu mereka lakukan dengan sepenuh hati.

Maka sebagai pengelola dan orang tua anak-anak PAUD kita seharusnya patut mengapresiasi dan mengacungkan jempol kepada para Guru PAUD ini yang selalu menanam rasa sukacita pada diri anak sehingga kelak meskipun mereka mengalami kesulitan dalam hidup mereka tetap dan selalu termotivasi oleh kehidupan ibu guru PAUD mereka.

Itulah sebabnya mengapa para guru PAUD yang tergabung dalam PKG Natar Ida, di Kabupaten Belu itu mereka selalu terlihat tetap semangat membangun kebersamaan dan solidaritas sebagai satu keluarga Guru PAUD. Mereka merasa kuat bila mereka bersatu sebab mereka yakin bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh! ***

Atambua: 11.05.2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun