Menjadi guru PAUD yang ideal itu memang menjadi cita-cita semua guru PAUD, namun harus diakui bahwa untuk menciptakan sesuatu yang ideal itu gampang-gampang sulit tidak segampang membalikkan telapak tangan.
Mereka menggambarkan tentang seorang pendidik anak usia dini yang disebut Guru PAUD mesti memiliki sejumlah karakteristik sebagai guru PAUD yang ideal. Mereka menyebutkan sekurang-kurangnya 4 (empat) karakteristik seorang guru PAUD yaitu:
Pertama, Guru PAUD harus komitmen terhadap profesinya sebagai Guru PAUD.
Komitmen artinya dengan sadar, tahu dan mau menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah dipilihnya untuk menjadi guru PAUD. Karena itu guru PAUD mesti selalu berusaha untuk memperbaiki dan memperbaharui cara kerjanya agar sesuai dengan tuntutan zaman dan tuntutan siswa-siswinya.
Kedua, Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih kepada anak didiknya
Memang harus disadari bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan anak di sekolah, misalnya karena pendidikan di rumah atau keluarga, pengaruh kawan, atau faktor lingkungan sekolah dan lain-lain. Namun apabila guru memberikan pendampingan atau layanan pendidikan dan bimbingan yang penuh perhatian, atau yang dikatakan Paus Fransiskus, sang Pemimpin Gereja Katolik sejagat itu bahwa semuanya akan berhasil kalau dilakukan dengan "HATI."Â
Terlebih kepada anak-anak usia dini, apa pun yang kita tabur tidak akan segera nampak hasilnya, sebab ada teori yang disebut Sleeper effect yang mengatakan bahwa efek pendidikan itu hasilnya baru akan terlihat beberapa bahkan bertahun-tahun kemudian.
Karena itu karakter yang penting harus dimiliki oleh seorang guru PAUD adalah "mendidik atau menanamkan kebaikan tanpa pamrih atau mendidik dengan HATI". Dengan harapan apa yang ditanam sekarang, hasilnya baru akan dinikmati ketika anak itu telah bertumbuh menjadi seorang dewasa.
Ketiga, Pendidik sebagai model atau Tokoh Idola bagi anak
Menjadi guru yang menyenangkan atau disukai anak didik itu membutuhkan proses. Maka dalam proses pembentukan itu seorang guru PAUD harus bisa menjadi tokoh model atau tokoh idola bagi anak. Dengan menciptakan model
Keempat,Membangun Citra Diri Positif pada Anak