Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Suka Dukaku Menulis Skripsi di Era 90-an

7 Mei 2023   16:57 Diperbarui: 7 Mei 2023   17:12 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tips mengerjakan skripsi (SINDONews)

Tentu saja menulis skripsi di era tahun 1996 itu tidak sama dengan menulis skripsi pada tahun 2023. Bagi saya ada banyak sekali kesulitan atau tantangan yang dihadapi pada penulisan skripsi  di era tahun 1996 dibandingkan dengan penulisan skripsi pada era tahun 2023 ini.

Ilustrasi mengerjakan skripsi:jangan sampai stres (pexels)
Ilustrasi mengerjakan skripsi:jangan sampai stres (pexels)

Berikut ini saya paparkan suka duka penulisan skripsi pada era tahun 1996, silahkan menemukan perbandingannya dengan era sekarang ini:

Satu: Terbatasnya Menemukan Buku Sumber atau Referensi.

Skripsi merupakan karya ilmiah. Sebuah karya ilmiah membutuhkan referensi-referensi ilmiah. Terbatasnya akses untuk menemukan sumber bacaan juga menjadi salah satu kesulitan. Berbeda dengan sekarang ini di mana internet memudahkan pencaharian sumber bacaan. Pada era tahun 1996, kami hanya mengandalkan perpustakaan dengan jumlah buku yang terbatas. Sering kali satu buku sumber harus dipakai oleh beberapa mahasiswa bergantian. Kesulitan lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah terbatasnya akses kami sebagai mahasiswa dalam menemukan sumber bahasa asing.

Dua: Pengetikan Skripsi masih menggunakan Mesin Tik

Berbeda dengan sekarang ini di mana penggunaan komputer sangat membantu dalam penulisan atau pengetikan skripsi. Mengetik skripsi pada era 1990-an boleh dikatakan sangat menarik. Waktu itu di Flores, kami harus membeli mesin Tik dengan merek Olympic yang dipesan dosen kami dari Jerman. Ketika mesin tik itu tiba, betapa senangnya kami. Maklum, tidak semua mahasiswa bisa memiliki atau membeli mesik tik itu. Maka kami harus mengetik bergantian. 

Teman dari mesin tik adalah tip-ex. Anda bisa membayangkan, menyusun skripsi setebal 150-an halaman. Pertama-tama ditulis tangan, kedua diketik dengan mesin tik, ketiga harus menggunakan margin 4-4, 3-3. Maka supaya rapih, kita harus menghitung huruf pada akhir atau ujung margin kertas. Kalau tidak, ya, salah di tip-ex dulu.

Tiga: Pembimbingan yang super teliti

Tidak gampang menulis dan menyelesaikan skripsi.Kalau tidak mau dikatakan menghadapi tipe-tipe dosen pembimbing yang bervariasi. Bersyukur sekali kalau mendapatkan dosen pembimbing yang baik yang sabar, tenang dan setia mendampingi mahasiswa. Tapi kalau mendapatkan dosen pembimbing yang agak killer ya resiko, beliau bukannya periksa, tapi mencoret bahkan membuang ke sampah. Tapi mau apa? Ya udah.....

Empat: Terbatasnya data penelitian

Saya mengalami kesulitan untuk mengumpulkan data penelitian. Data-data itu harus dikirimkan dari Atambua-Timor dengan menggunakan Pos dan Giro. Bisa dibayangkan berapa lama tiba di Flores. Bagaimana kalau kurang atau bahkan salah? Ya... tunggu lagi satu atau dua bulan.

Lima: Bagaimana Membuat Cover Skripsi?

Isi yang bagus mestinya dimasukkan dalam cover yang bagus pula. Tapi apa boleh buat. Semuanya masih manual. Maka setelah ujian skripsi, saatnya skripsi harus dijilid, kami mengalami keterbatasan dalam mebuat cover skripsi. Maka seadanya saja. Biarpun penampilan cover yang biasa, namun tentu isinya tidak biasa-biasa saja.

Itulah sedikitnya lima hal yang dapat saya syeringkan sebagai pembanding bagi adik-adik pada era saat ini di tengah berbagai kemudahan, tetapi mengalami kesulitan untuk menyelesaikan skripsi.

Bagi saya menulis skripsi sebagai tugas akhir bagi seorang calon sarjana itu mutlak penting, karena dari sanalah kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan sebagai seorang calon sarjana diuji. Maka kepada adik-adik para mahasiswa-mahasiswi yang sedang siap-siap untuk menyusun skripsi atau tugas akhir, saya mau katakan demikian:

1.     Janganlah menunda-nunda kesempatan karena kesempatan itu datang hanya satu kali. Pergunakanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

2.    Pilihlah judul skripsi yang sesuai dengan kemampuan anda untuk menyusun dan menyelesaikannya, tanpa mengurangi nilai ilmiah dan sesuai dengan latar belakang keilmuan anda.

3.    Ikuti dengan serius apa yang diminta dosen pembimbing sesuai keahliannya, dan selesaikan atau perbaiki sesuai perbaikan yang diberikan dosen pembimbing. Jangan membantah, dalam arti melawan apa yang dianjurkan pembimbing.

4.    Selesai ujian, jangan lupa melakukan perbaikan pada waktunya sesuai dengan permintaan dosen penguji sebab sepintar-pintarnya anda, anda masih mahasiswa, sekurang-kurangnya dosen ia tetap dosen. Maka selesaikan semua pada waktunya dan serahkan ke sekretariat untuk urusan selanjutnya.

Itulah beberapa hal yang dapat saya syeringkan semoga bermanfaat bagi adik-adik mahasiswa yang sedang bersiap-siap untuk menyusun atau melakukan ujian skripsi. Terima kasih. Tuhan memberkatimu selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun