ITULAH sebuah pertanyaan klasik yang selalu dilontarkan teman-teman sekantorku terhadap seorang staf kami yang kini usianya sudah kepala tiga lebih, namun belum juga mau menikah. Ia terlihat sibuk sekali mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya bahkan di luar kantor dan sering sampai larut malam.
Terhadap orang-orang seperti ini berbagai penilaian dialamatkan kepada mereka. Bahkan lebih banyak tudingan yang negatif. Pada hal kenyataannya mungkin karena mereka sibuk bekerja, sehingga lupa mengurus dirinya sendiri termasuk kencan dan menikah.
Memang ada orang yang secara tahu dan mau atau sengaja menunda-nunda waktu untuk kencan karena tidak memiliki kemauan dan keinginan untuk menikah. Sementara itu, ada orang yang sebenarnya mau menikah, tetapi masih mencari atau menunggu waktu yang tepat. Maka bagi orang seperti ini adalah masalah waktu dan kesempatan.
Jadi terhadap pertanyaan "Kapan menikah, bro?" selalu ada dua jawaban, yaitu pertama, tidak mau menikah, dan yang kedua, akan menikah, tetapi masih menunggu waktu yang tepat atau merasa belum siap.
Untuk orang pertama yang tidak mau menikah, itu pun penuh dengan tanda tanya. Apa yang menyebabkan dia tidak mau menikah? Apakah ada halangan tertentu, ataukah memang dari sono-nya ia tidak mau menikah?
Seperti yang dikemukakan oleh Sintya dan dilansir dalam shopback.co.id., bahwa ada sebelas (11) alasan pasangan belum mau menikah meski berpacaran lama, menurut saya tentu sah-sah saja. Tetapi mestinya ada juga alasan mendasar lain yang menyebabkan seseorang entah menunda ataupun tidak mau menikah.
Secara agama, menurut Kitab Suci umat Kristiani, Alkitab, Â di sana Santo Paulus berbicara tentang perihal perkawinan. Ia mengatakan demikian, "Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri" (1 Kor 7: 1-2).
Santo Paulus mengajak agar laki-laki lebih baik kalau ia tidak menikah, tetapi Paulus juga sadar bahwa betapa besarnya bahaya percabulan dalam dunia ini, maka ia menganjurkan agar setiap orang baik laki-laki maupun perempuan hendaknya memiliki pasangannya masing-masing.
Saya mencoba mengorek alasan-alasan mengapa ada orang yang lebih memilih kerja daripada kencan dan berkeluarga. Berikut teman sekantor yang memilih untuk belum menikah, pada hal usianya sudah 31 tahun. Setidaknya apa yang dikemukakannya itu hampir sama dengan apa yang disinyalir dalam shopback.co.id.Â
Namun dalam ulasan ini, menurut saya setidaknya hanya tujuh alasan yang paling pokok, yaitu: