Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lakukan 5 Hal ini Supaya Puasa dan Pantangmu Berhasil

21 Februari 2023   13:15 Diperbarui: 21 Februari 2023   13:21 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa dan pantang Katolik (Katolik Media.com)

Puasa bukan sekedar menahan lapar dan haus, tetapi terlebih secara spiritual mengurangi porsi makan yang seharusnya disantap seseorang, dengan tujuan rohani dan kemanusiaan yaitu untuk membantu orang-orang miskin.

Sesuai tradisi Gereja, umat Kristen khususnya Katolik pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2023 ini akan memasuki masa khusus yang disebut Masa Prapaskah atau Masa Puasa. Pada hari Rabu yang disebut Rabu Abu itu, umat Kristiani resmi memasuki bulan puasa  selama 40 hari yang akan berpuncak pada hari Jumat Agung yaitu tanggal 7 April 2023, hari wafatnya Yesus Kristus yang diimani sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia. Masa ini berakhir dengan mahkota kemuliaan yaitu Kebangkitan Tuhan  dari kubur-Nya mengalahkan dosa dan maut.

Disebut Rabu Abu, karena untuk membuka masa khusus ini, umat Katolik ditandai dengan abu pada dahi mereka masing-masing untuk mengingatkan bahwa manusia berasal dari abu dan akan kembali ke abu. Penerimaan abu ini juga sebagai tanda tobat.

Selama masa Prapaskah atau Masa Puasa seluruh umat Katolik mengisinya dengan berbagai kegiatan rohani yang bertujuan untuk semakin mendalami imannya kepada Tuhan dan mengobarkan semangat tobat atas segala dosa-dosanya.

Seluruh masa ini disebut juga masa Ret-Ret Agung karena selama 40 hari umat Katolik akan melakukan puasa dan pantang serta askese atau mati raga sebagai upaya untuk mengejar kesempurnaan diri sesuai teladan Yesus Kristus.

Masa Prapaskah 40 hari (Katolik Media.com)
Masa Prapaskah 40 hari (Katolik Media.com)

Untuk melaksanakan puasa dan pantang secara baik dan benar agar mendatangkan keselamatan, umat Kristiani diharapkan untuk melakukan 5 (lima) hal ini, yakni:

Satu, Menahan Diri untuk Tidak Melakukan Dosa Berat

Tahan diri adalah suatu usaha konkret yang sederhana, namun berat. Sederhana karena tidak membutuhkan pengeluaran atau uang. Namun berat karena berhubungan dengan naluri dan nafsu. Karena itu dibutuhkan ketekunan dan komitmen. Menahan diri untuk tidak melakukan dosa yang berat merupakan kewajiban seorang beriman. Bunda gereja meminta para umatnya untuk pada masa tobat ini menjauhi ha-hal yang dilarang yaitu melakukan dosa yang berat, sebab dengan itu semakin memberatkan salib yang harus dipikul oleh Tuhan sendiri. Sebab Tuhan bersabda, "Tidakkah  kamu sanggup  berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah" (Mat 26: 40-41). Dengan menahan diri, kita dapat terhindar dari dosa dengan kata-kata dan perbuatan yang tercela. Termasuk di dalamnya adalah menahan diri untuk tidak makan dan minum berlebihan yang tidak sesuai dengan tuntutan gereja dan kehendak Tuhan. Dalam hal ini menurut Paus Fransiskus termasuk didalamnya puasa mengeluarkan kata-kata yang menyerang dan mengubah kata-kata itu dengan perkataan yang manis dan lembut. Sanggupkah kita untuk melaksanakan hal ini?

Dua, Menghadiri Misa Lebih Sering

Selama masa ret-ret agung ini, bunda Gereja terus menghimbau dan meminta para umatnya untuk memperbanyak perbuatan-perbuatan baik dan mengurangi dosa. Salah satu hal yang diminta adalah menghadiri perayaan ekaristi atau misa kudus selama masa Prapaskah. Tujuannya adalah supaya semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, mendengarkan dan merenungkan Firman-Nya dan dengan demikian menjauhi dosa. Kalau selama masa biasa, seorang umat Katolik jarang mengikuti misa, maka pada masa ret-ret agung ini, diminta untuk lebih sering mengikuti perayaan Ekaristi kudus.

Diharapkan dengan menghadiri misa dengan lebih sering selama masa puasa akan menambah kedalaman kerohanian sehingga dapat  semakin menguduskan diri. Dengan menghadiri misa lebih sering selama masa puasa, akan semakin menguatkan iman untuk melakukan puasa dan pantang pada waktunya.

Tiga, Mengikuti Ibadah Jalan Salib

Selain misa kudus, pada masa Prapaskah, bunda Gereja mengajak umatnya untuk melakukan ibadah jalan salib yaitu permenungan terhadap sengsara dan wafat Tuhan yang dibagi dalam 14 perhentian atau stasi. Ibadah jalan salib ini dilakukan pada setiap hari Jumat selama masa Prapaskah yaitu 7 kali jalan salib. 

Pada ibadah jalan salib ini, umat Katolik merenungkan sengsara dan salib yang dialami oleh Sang Guru dan dengan demikian menyatukan penderitaan dan salib yang dialaminya dengan salib Kristus sendiri. 

Sesuai pengalaman dari tahun ke tahun, umat yang mengikuti ibadah jalan salib selalu mengalami perkembangan. Artinya semakin tahun umat yang mengikuti jalan salib makin bertambah. Hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran umat Kristiani terhadap kegiatan puasa dan pantang semakin bertumbuh. Maka diharapkan juga terjadi pertumbuhan iman. Orang yang setia mengikuti jalan salib, sudah pasti akan setia menjalani puasa dan pantang.

Empat, Menghadiri Pertemuan Pendalaman Iman di Komunitas Basis

Salah satu kegiatan yang penting pada masa Prapaskah yang tidak boleh dilupakan apalagi kalau diabaikan yaitu pertemuan pendalaman iman atau yang disebut Katekese Aksi Puasa Pembangunan (APP). Tahun ini Gereja Indonesia memilih tema APP untuk direnungkan selama masa APP yaitu "Keadilan Ekologis Bagi Seluruh Ciptaan". Ibarat untuk mencapai kredit point, kehadiran dalam katekese penting untuk mendapatkan point. 

Selama empat minggu berturut-turut, umat Katolik masuk ke komunitas umat basisnya masing-masing dan bersama-sama dengan umat lainnya mereka mendalami bahan katekese dengan sub tema tertentu.  Disadari bahwa tidak banyak orang yang terpanggil untuk menghadiri pertemuan iman ini, tetapi bagi mereka yang tekun mengikuti pertemuan-demi pertemuan akan mendapatkan berkat tersendiri. Dengan menghadiri pertemuan iman secara teratur, akan menambah iman dan dengan demikian memberi makna pada pelaksanaan puasa dan pantang yang dijalaninya.

Kegiatan Laudati Si Action Platform di Paroki Laktutus (NTTonline)
Kegiatan Laudati Si Action Platform di Paroki Laktutus (NTTonline)

Lima, Melakukan Aksi Nyata: Puasa dan Pantang

Dalam pertemuan iman itu, umat diminta untuk merencanakan aksi konkret sesuai dengan persoalan pokok yang diangkat menjadi bahan pendalaman iman tersebut. Misalnya pada tahun ini, Gereja Indonesia mengangkat persoalan keadilan ekologis, maka rencana aksi konkret mesti menjawabi tema tersebut. 

Melakukan aksi konkret berupa menanam pohon dan membersihkan lingkungan sekitar dari sampah plastik merupakan aksi konkret yang menjadi pilihan untuk dilaksanakan. 

Puasa bagi umat Katolik berarti makan kenyang satu kali selama masa puasa. Menurut Kitab Hukum Kanonik, berpuasa dan berpantang dilakukan oleh umat Katolik pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Sedangkan pada hari-hari lain selama masa Prapaskah, umat Katolik diwajibkan hanya untuk berpantang. 

Kegiatan Penanaman Jeruk Keprok di Paroki Laktutus (NTTonline)
Kegiatan Penanaman Jeruk Keprok di Paroki Laktutus (NTTonline)

Bagaimana seorang Katolik mempraktekkan kelima hal ini?

Bagi umat Katolik melakukan kewajiban beragama ini tidaklah sulit, namun juga tidaklah terlalu mudah. Untuk itu sangat diharapkan agar setiap umat Katolik selama masa Prapaskah lebih tekun menjalankan kelima hal ini, bukan semata-mata sebagai kewajiban, tetapi terutama sebagai jalan-jalan menuju kekudusan pribadi.

Pertanyaannya adalah sejauhmana umat Katolik setia menjalankan kewajiban-kewajiban ini? Bunda Gereja selalu setia menanti Anda untuk dengan tekun dan komitmen menjalankan kelima kewajiban tersebut, dengan demikian Puasa dan Pantangmu selama masa puasa dijamin pasti berhasil mendatangkan berkat, baik untuk pribadi maupun untuk keluarga dan komunitas.

Selamat menjalankan Puasa dan Pantang. Semoga bermanfaat bagimu semua, khususnya umat Katolik yang akan memasuki Masa Prapaskah besok (Rabu, 22 Februari 2023). ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun