"Dengan melakukan ke-5 trik sederhana ini, kita bisa berhasil dalam melaksanakan Laudato Si Action Platform untuk menyelamatkan bumi rumah kita bersama"Â
Sejak dikeluarkannya Ensiklik Laudato Si oleh Paus Fransiskus pada 18 Juni 2015, sambutan dunia sangat antusias, terutama terhadap aksi konkretnya. Di dalam ensiklik ini, Pemimpin Gereja Katolik Sedunia itu mengajak semua umat manusia untuk memberi perhatian terhadap bumi ini sebagai rumah kita bersama. Sebab bagi Paus, bumi rumah kita bersama yang bagaikan saudari yang berbagi hidup dengan kita, dan seperti ibu yang jelita menyambut kita dengan tangan terbuka, kini telah rusak oleh ulah manusia sendiri.
Menurut Paus ke-266 itu, berbagai tindakan manusia menyebabkan bumi kita menangis dan meratap. Ya, setiap tindakan manusia menebang pohon sembarangan adalah tindakan menyakitkan bumi. Demikian pun ulah membuang sampah sembarangan bukan pada tempatnya, ikut menyakiti bumi kita. Apalagi setiap sampah plastik yang tak akan cepat hancur dalam beberapa tahun menjadi momok bagi bumi kita. Demikian pun asap dari cerobong pabrik dan knalpot mobil, ikut menambah degradasi lingkungan yang memicu terjadinya hujan asam dan global warming.
"Laudato Si , mi'Signore", Terpujilah Engkau, Tuhanku", dalam nyanyian indah Santo Fransiskus dari Assisi mengingatkan setiap anak manusia bahwa bumi kita yang sejak semula diciptakan Tuhan baik adanya itu, kini tidak menampakkan lagi keelokkan dan kemolekkannya. Sekali lagi karena ulah kita semua. Secara sadar atau pun tidak kita pernah atau sedang melakukan tindakan 'merusak' bumi.
Sadar akan segala tindakan yang telah ikut merusak bumi rumah kita bersama itu, kini berbagai komunitas maupun pribadi melakukan berbagai tindakan penyelamatan terhadap bumi. Tindakan penyelamatan atas bumi kita dilakukan melalui suatu gerakan atau aksi yang diberi nama "Laudato Si Action Platform" atau disingkat LSAP.
Menurut www.sesawi.net., Laudato Si Action Platform adalah suatu platform atau sarana, media yang khusus dibangun oleh Dikasteri untuk Promosi Pembangunan Integral Manusia (Dicastery for Promoting Integral Human Development) yang bertujuan untuk mendorong seluruh potensi Gereja dan masyarakat dunia bergerak sinergis untuk menyelamatkan masa depan bumi, rumah kita bersama.
Salah satu tindakan yang dilakukan oleh Laudato Si Action Platform adalah melakukan penanaman kembali berbagai jenis pohon yang bertujuan untuk menghijaukan bumi. Biasanya kegiatan ini dilakukan dibeberapa tempat yang strategis seperti hutan, tanah-tanah kritis; sumber mata air dan juga pada halaman-halaman rumah untuk mengurangi polusi udara.
Berikut ini 5 trik yang bisa dilakukan agar Laudato Si Action Platform bisa berhasil dengan baik.
      (1) Kegiatan Menanam anakan pohon harus menjadi Gerakan Bersama
Menurut Mgr. Dr. Dominikus Saku, apapun kegiatan yang kita lakukan itu, kalau demi kepentingan umum, hendaknya dilakukan bersama-sama sebagai gerakan atau aksi bersama. Tidak boleh hanya dilakukan secara pribadi atau orang per orang. Sebab kalau hanya tindakan perorangan akan kurang memberi dampak yang luas kepada masyarakat. Atas dasar pemikiran itulah maka Laudato Si Action Platform itu diadakan, dengan maksud untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk ikut terlibat dalam aksi menanam pohon sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.
      (2) Harus memilih lokasi penanaman yang cocok dan letaknya yang strategis
Menurut para pakar tanaman pertanian dan hortikultura, dalam melakukan aksi penanaman itu hendaknya dipilih lokasi yang cocok dengan tanaman yang akan ditanam. Harus ada kecocokan antara iklim, tanaman dan keadaan tanah. Dalam hal ini dianjurkan agar aksi penanaman itu dilakukan di sumber-sumber mata air sehingga dapat mempertahankan sumber air yang ada dan dapat berguna bagi banyak orang.