Bagi kebanyakan orang Timor khususnya generasi 1 & 2 yaitu generasi Kolot dan generasi X yang masih hidup dalam zaman 0.1 (zero point one) masih tergantung pada alam, kehadiran burung Murai sangat membantu membawa kabar berita tentang kedatangan tamu dalam waktu dekat sehingga tuan rumah bisa menyiapkan segala sesuatu yang perlu.
Tentu saja kicauan burung Murai ini memiliki arti ketika ia berkicau di dekat rumah tinggal kita, bukan disembarang tempat. Bahkan ketika orang mendengar kicauan burung Murai (Kolo Kotos), orang tua akan bertanya kepada anak-anak atau orang yang dekat kicauan itu untuk melihat atau menyaksikan "Murai atau Kolo Kotos itu menghadap ke mana?"
Selanjutnya setelah mengetahui Murai itu ketika berkicau/menyanyi menghadap ke mana, tuan rumah akan meramalkan siapakah yang bakal datang. Kalau menghadap ke Utara, tuan rumah akan memprediksi tamunya itu akan berasal dari bagian Utara, dan sebaliknya kalau menghadap ke Selatan, tuan rumah akan memikirkan kira-kira anggota keluarganya yang ada di Selatan itu akan datang.
Berhubung pada zaman Generasi X itu belum ada handphone agar sang tamu mengabarkan melalui SMS atau WA atau telp bahwa ia akan datang, justru burung Murai diyakini sebagai ciptaan Tuhan yang berfungsi sebagai pembawa kabar baik.Â
Atau sebaliknya pada zaman Generasi Z hingga Alpha ini, justru kehadiran handphone menggantikan peran Burung Murai/Kolo Kotos di zaman itu.
Kesimpulan
1. Â Dalam kehidupan ini manusia diperlengkapi oleh Tuhan Allah dengan ciptaan lain sebagai "penolong" termasuk binatang dalam hal ini burung Murai/Kolo Kotos. Dalam hal ini ia berperan sebagai pemberita atau pembawa Kabar Baik.
2. Â Karena setiap ciptaan itu memiliki fungsi dan peran tertentu dalam kehidupan manusia, maka tugas manusia adalah menjaga dan melestarikan mereka termasuk menjaga dan melestarikan Burung Murai/Kolo Kotos agar jangan punah, terutama di Pulau Timor.
3. Â Burung Murai/Kolo Kotos membantu manusia khususnya masyarakat Petani di Timor untuk menghargai waktu kerja (pagi hari) dan bertindak sebagai tuan rumah yang baik ketika mengetahui akan ada tamu yang datang. Menerima dan memperlakukan tamu dengan baik sama dengan menerima dan memperlakukan Tuhan di dalam rumahmu.
4. Â Saat ini kita telah hidup dalam zaman Generasi Alpha dengan kemajuan teknologi 0.6 (zero point six), akan tetapi merupakan kewajiban kita untuk tetap menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang baik bagi kehidupan bersama.
***