Sebagai tanda syukur, umat Kristiani merayakan Natal dengan istilah "pesta Natal". Sebagai pesta syukur, Natal dirayakan dengan sangat meriah. Namun harus diwaspadai agar maknanya tidak menjadi kabur karena 'pesta'nya itu.
5. Natal sebagai kesempatan untuk memohon ampun dan saling memaafkan
Natal juga adalah kesempatan untuk memohon ampun kepada Tuhan dan saling memaafkan di antara sesama manusia. Â Kelahiran Yesus membuka babak baru dalam sejarah keselamatan umat manusia. Kutuk dosa oleh Adam lama telah dipatahkan dengan kelahiran Adam baru yaitu Yesus Kristus.
Karena itu Natal juga merupakan pesta rekonsiliasi bukan hanya di antara sesama manusia, tetapi terutama dengan Tuhan. Setelah merayakan Natal, mereka saling merangkul, berpelukan dan bahkan meneteskan air mata tandanya mereka saling memaafkan. Mereka saling mengucapkan Natal dan mohon maaf lahir dan batin sebagai tanda penyesalan atas dosa-dosa dan kesalahan.
Itulah makna merayakan Natal bagi umat Kristiani khususnya umat Katolik. Semoga perayaan Natal selalu membawa sukacita dan kebahagiaan bagi yang merayakannya. Â Tema pesan Natal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Â dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Â 2022 adalah "....pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" ( Mat 2: 12).
***Selamat merayakan Natal 25 Desember 2022***
Atambua, 24.12.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H