Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kisah Menarik Dari KAI Commuter Indonesia: Terima Kasih Pak Mustahillah

13 Desember 2022   12:20 Diperbarui: 13 Desember 2022   12:33 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KRL yang beroperasi Depok/Jakarta (dolanyok.com)

Terima kasih KAI Commuter Indonesia yang sudah mengembangkan etos kerja yang amat baik. Terima kasih telah membantu saya aman dan menuju makin sehat.

Terima kasih Pak Mustahillah. Terima kasih Indonesia.

***

Itulah secuil pengalaman indah dari Ibu Andari di atas KRL Commuter Indonesia dari Sta. Cikini hingga Sta. Tanjung Barat. Sebuah goresan pengalaman yang sangat menarik yang patut diacungkan jempol serta pantas untuk disebarluaskan.

Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah perjalanan ini?

Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang menarik yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita, yakni:

Pertama, PT. KAI Commuter Indonesia memiliki etos kerja yang luar biasa.

Apa yang dilakukan oleh Pak Mustahillah tentu saja tidak terlepas dari apa yang dituntut dan dipraktekkan oleh managemen PT. KAI Commuter Indonesia. Sebuah Standard Operasional Prosedur atau SOP yang telah ditetapkan dan diterapkan dengan sangat baik oleh seorang staf yang patut diapresiasi. PT. KAI Commuter Indonesia sebagai perusahaan jawatan Kereta Api Indonesia telah memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh customernya sehingga betapa pun banyak pilihan angkutan, tetap mereka lebih memiliki menggunakan Kereta Api.

Kedua, Pribadi Pak Mustahillah, seorang Satpam yang Luar Biasa

Kita dapat memperoleh pelajaran berharga dan menarik dari seorang pribadi Satpam KRL bernama bapak Mustahillah. Apa yang dilakukannya terhadap ibu Andari yang sakit yang mendapatkan perhatian yang luar biasa. Pada hal Ibu Andari bukanlah apa-apanya pak Mustahillah. Tapi itulah yang telah dilakukannya sesuai namanya Mustahil-lah yaitu suatu sifat yang tidak mungkin ada pada Allah (bdk. Luk 1:37). "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil". Apa yang dilakukan pak Mustahillah seorang Satpam PT. KAI terhadap Ibu Andari merupakan praktek kemanusiaan yang melewati batas-batas atau sekat-sekat agama yang sekarang ini lebih dikenal sebagai praktek moderasi beragama. Terima kasih pak Mustahillah!

Ketiga, Kita juga belajar dari kerendahan hati Ibu Andari.

Ibu Andari berani mengisahkan kembali pengalamannya di atas Commuter dari Stasiun Cikini hingga Tanjung Barat sebagai pengalaman iman. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa praktek baik yang kita alami atau peroleh dari seseorang, entah itu sekecil apapun, sangat berarti bagi kita dan itu perlu diwartakan agar semakin banyak orang tahu. Ketimbang kita menceritakan hal-hal yang negatif yang seharusnya tidak mesti diketahui banyak orang. Pengalaman ini memberi pelajaran kepada kita agar kita pun mau berbagi pengalaman serupa sebagai ungkapan terima kasih dan sekaligus syukur tak terhingga kepada Tuhan Yang Maha kuasa.

***

Akhirnya 

Saya berterima kasih kepada Ibu Andari yang telah membukakan pengalamannya dan menjadi pembelajaran bagi kita bahwa perbuatan baik sekecil apapun mesti diapresiasi untuk menepis praktek negatif yang lebih marak di tengah masyarakat kita yang lebih banyak diekspos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun